Fahri: Usai Terpilih, Anggota DPR Bukan Wakil Rakyat Tapi Wakil Parpol

Kamis, 23/09/2021 06:12 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah. (detik).

Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah. (detik).

Jakarta, law-justice.co - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah blak-blakan mengenai pola hidup anggota DPR RI berdasarkan pengalamannya yang ia tuangkan dalam salah satu bukunya.

Menurutu politikus Partai Gelora Indonesia itu, anggota DPR ketika terpilih tidak lagi memosisikan diri sebagai wakil rakyat, melainkan menjadi wakil partai politik yang mengusungnya.

Fahri menyebut hal itu sebagai masalah laten. Pada awalnya para politisi akan meminta rakyat untuk memberikan mandat padanya, namun begitu terpilih, anggota DPR akan lupa pada rakyat.

"Apa yang mereka terima itu tidak nampak seperti mewakili rakyat. Jadi fungsi representasi yang tidak nampak. Saya kan ada nulis buku tentang daulat rakyat versus daulat partai. Itu di antaranyanya, `Soon after get elected, orang itu tiba-tiba menjadi wakil partai, bukan wakil rakyat," ujar Fahri saat hadir di podcast Deddy Corbuzier, Rabu (22/9/2021).

Berangkat dari situ, Fahri justru mengapresiasi sikap Krisdayanti yang membeberkan pendapatan anggota DPR.

"Jadi KD harus diapresiasi, bahwa dia terbuka, dia berbicara. Karena kalau terus menerus ditutupi, sisi buruknya yang akan disorot oleh orang," kata Fahri.

Dalam kesempatan bincang-bincang dengan Deddy itu, Fahri juga mengungkapkan bahwa apa yang dibeberkan oleh KD itu belum semuanya.

“Masih banyak lah, terutama kalau rapatnya di luar. Ada uang saku, uang SPJ (Surat Pertanggungjawaban)--itu istilahnya perjalanan. Kemudian kalau ke luar negeri juga dapat dolar. Dan dolarnya baru, Bos," tutur Fahri.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar