Bukan Novel, Ternyata Pegawai KPK Ini yang Paling Diwaspadai Firli

Jum'at, 28/05/2021 21:06 WIB
Kasatgas Penyidik KPK Harun Al Rasyid paling diwaspadai Ketua KPK Firli Bahuri (lokadata)

Kasatgas Penyidik KPK Harun Al Rasyid paling diwaspadai Ketua KPK Firli Bahuri (lokadata)

Jakarta, law-justice.co - Penyidik senior KPK Novel Baswedan sempat mengatakan bahwa Ketua KPK Firli Bahuri telah membuat daftar pegawai KPK yang perlu diwaspadai. Pernyataan Novel itu dibenarkan oleh rekannya yang menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidik KPK Harun Al Rasyid. Bahkan Harun mengaku dirinya menjadi pegawai yang paling diwaspadai oleh Firli.

Kabar tersebut diketahui Harun saat bertemu dengan salah satu pimpinan KPK Nurul Ghufron. Harun bercerita, saat itu Ghufron memanggilnya dan menanyakan terkait namanya disebut dalam daftar pegawai KPK yang dibuat oleh Firli.

"Saya tanya ada apa bos? Beliau bilang; syekh (beliau panggil saya syekh, panggilan sayang), kenapa, saya enggak mengerti nama anda itu menjadi urutan teratas dari daftar yang pernah diberikan pak Firli kepada saya," kata Harun menceritakan perbincangannya dengan Ghufron dalam siaran Mata Najwa di Trans7, Rabu (26/5/2021).

Harun mengatakan saat itu ia langsung bertanya ada berapa dan siapa saja yang masuk ke dalam daftar tersebut. Namun, Ghufron tidak merinci secara jelas.

"Dia bilang; aduh di mana ya daftar itu? Ya kira-kira ada 20 sampai 30 orangan lah nama. Dan nama antum itu ada di nomor satu," cerita Harun.

Harun menceritakan saat itu Ghufron keheranan karena mengetahui namanya ada di urutan paling atas. "Apa kesalahan syekh selama ini? Saya kan orang baru. Tolong lah dikasih tahu," kata Harun meniru ucapan Ghufron saat itu.

Harun sendiri merasa bingung namanya disebut sebagai pegawai KPK yang harus diwaspadai versi Firli. Sebab, ia merasa selama ini tidak ada masalah pribadi maupun pekerjaan dengan Firli.

Pada 2018, Firli memberikan penghargaan kepada dirinya karena banyak melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap para koruptor. Bahkan, kata dia, saat itu ia dijuluki sebagai `Raja OTT`.

"Karena memang pada saat beliau lah OTT banyak dilakukan. Lalu saya juga sering diajak curhat oleh beliau saya jadi tidak mengerti mengapa saya menjadi orang yang harus ditandai dan harus diwaspadai," ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Ghufron tidak mengelak bahwa ada daftar pegawai KPK yang diwaspadai versi Firli. Namun, ia mengaku tidak mengetahui lebih jauh terkait keseluruhan daftar tersebut.

Ia mengakui bahwa nama Harun dan beberapa pegawai KPK yang dekat dengan dirinya juga masuk ke dalam daftar tersebut.

"Tapi tentang nama saya tidak pernah kemudian menyebutkan nama secara langsung karena kami tidak pernah dapat nama-nama itu secara tegas," kilah dia.

Ghufron juga mengaku bingung dalam menyikapi isu ini. "Memang saya sering dengan Mas Harun dan beberapa teman yang lain, misalnya, ada beberapa nama yang lain. Memang saya kadang mengeluhkan harus bagaimana menyikapi isu-isu tersebut," aku dia.

Diketahui, nama Harun masuk dalam 75 pegawai yang tak lolos tes wawasan kebangsaan. Para pegawai dan aktivis antikorupsi menduga tes itu sarana menyingkirkan orang-orang kritis di KPK dengan dalih terpapar radikalisme.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar