Pelaku Bom Bali I Ungkap Alasan Polisi Jadi Target Serangan Teroris

Senin, 05/04/2021 18:53 WIB
Pelaku Bom Bali I Ali Imron ungkap alasan teroris jadikan polisi sebagai target utama (Tribunnews)

Pelaku Bom Bali I Ali Imron ungkap alasan teroris jadikan polisi sebagai target utama (Tribunnews)

law-justice.co - Polisi disebut sering menjadi sasaran utama dari para teroris. Hal itu didukung juga oleh peristiwa penyerangan di Mabes Polri oleh terduga teroris Zakiah Aini beberapa waktu lalu.

Alasan polisi jadi sasaran teroris pun akhirnya dijawab oleh Pelaku Bom Bali I Ali Imron. Dia mengatakan kejadian pertama polisi diserang kelompok teroris adalah saat 2005 silam. Saat itu dirinya sudah berstatus tahanan kasus Bom Bali I.

"Penyerangan terhadap polisi ini dilakukan pertama, kalau tidak salah, itu ketika kami sudah masuk penjara, (serangan ke polisi) ini terjadi di Seram Barat, Maluku. Pada waktu itu Pos Brimob diserang oleh kawan-kawan yang dulu sama-sama membantu jihad di Ambon," katanya di Polda Metro Jaya seperti dilansir dari detikcom.

Menurut dia, teman-temannya menyerang polisi karena marah dirinya dan beberapa pelaku teror lainnya ditangkap. Usai Ali Imron menyadari perbuatannya meledak bom di Paddy`s Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali pada 2002 silam adalah kesalahan, Ali Imron mengaku berupaya memberi pemahaman kepada kelompoknya.

"Pada waktu itu ada yang menjawab `Karena teman-teman kami, ada ustaz kami yang ditangkap polisi`. Padahal waktu itu sampai sekarang ini saya selalu klarifikasi, sosialisasi kepada jihadis ini kenapa toh kami ditangkap polisi. selalu saya sampaikan `Kami ditangkap polisi karena melakukan pengeboman di Bali`," ujar Ali Imron.

"Bukan karena saya ini seorang Muslim, bukan karena saya ini seorang ustaz, bukan karena saya guru, bukan karena saya mendakwahkan negara Islam," sambung dia.

Alasan polisi menangkap dirinya, sambung Ali Imron, penting untuk disampaikan ke kelompoknya. Hal itu juga disampaikan Ali Imron kepada kakaknya, Mukhlas atau Ali Gufron dan Amrozi.

"Selalu saya sampaikan bahkan waktu itu ke kakak saya , Mukhlas sama Amrozi, karena ada fitnah-fitnah yang disampaikan ke keluarga. bahwa penangkapan kami karena makarnya orang Kristen. Ini kan jauh," kata Ali Imron.

Ali Imron yang sudah 18 tahun mendekam di sel tahanan menuturkan dirinya tak setuju jika membiarkan isu liar penyebab dirinya ditangkap polisi menyebar tanpa klarifikasi. Diakui Ali Imron, sebelum dirinya ditangkap, dia tak pernah `benturan` dengan aparat baik saat dirinya berjihad di Konflik Ambon maupun Konflik Poso.

"Makanya saya selalu klarifikasi, jangan seperti itu, karena kalau kita buat isu seperti itu tidak adil. Wong kita sebagai ustaz tidak pernah diusik polisi, bahkan ketika kami membantu jihad di Ambon sejak `99 saya sudah di sana, kemudian muncul jihad di Poso, kami ke sana, nggak ada apa-apa. Ini penting, supaya nggak ngawur," jelas Ali Imron.

"Sering saya katakan kita ini sebenarnya sudah impas. Kita sudah bom bali, ratusan orang yang meninggal, kemudian ditangkap polisi. Itu kan sebenarnya sudah impas. Ngapain kita berdasar seperti itu dan akhirnya polisi kita jadikan sasaran. Kalau ndak mau ditangkap ya ndak usah neko-neko," tutupnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar