Gibran Dikritik Soal Dinasti Politik, PDIP Membela: Tak Boleh Dilarang

Jakarta, law-justice.co - Dipilihnya putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh PDI Perjuangan untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo pada Pilkada 2020 dikritik oleh banyak pihak, salah satunya PKS. Pasalnya, Gibran dan Jokowi disebut telah menciptakan dinasti politik di Indonesia.

Selain itu kritikan juga dilayangkan ke Gibran karena diduga memanfaatkan nama besar Jokowi. Terhadap kritikan tersebut, PDIP langsung membela Gibran. PDIP membantah Gibran memanfaakan nama sang ayah.

Baca juga : Anggota Polresta Manado Bunuh Diri Diduga Karena Masalah Pribadi

PDIP juga meminta semua pihak untuk tidak melarang pria yang terkenal dengan usaha Markobarnya itu untuk maju berpolitik. PDIP menilai hal itu haknya sebagai warga negara.

"Nggak ada (manfaatkan nama Jokowi) itu. Kalau Gibran putranya Pak Jokowi semua orang tahu dan sebagai warga negara tidak boleh ada satu orang pun yang melarang dia aktif di partai politik dan mengikuti kontestasi politik," kata Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat seperti dikutip dari detikcom, Sabtu (18/7/2020).

Baca juga : Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun

Djarot mengatakan, majunya Gibran pada Pilkada Solo 2020 menjadi kesempatan untuk belajar bagi Gibran. Sebab, menurut dia dengan begitu Gibran bisa belajar mengelola pemerintahan dari level terbawah.

"Memang harus diberikan kesempatan untuk mengelola pemerintahan dan kepemimpinan dari bawah, Wali Kota. Kalau memang kinerjanya bagus bisa dipromosikan ke tingkat provinsi," ucap Djarot.

Baca juga : Nasib Hak Angket Ketika PKB dan Nasdem ke Koalisi Prabowo - Gibran

Djarot menegaskan PDIP selalu membangun kader secara sistematis dari kepemimpinan tingkat bawah. Selanjutnya, akan ada evaluasi terhadap kinerja pembangunan para calon yang ada di daerahnya masing-masing.

"PDI Perjuangan selalu membangun kepemimpinan dari bawah secara sistemik. Evaluasinya diletakkan lebih pada aspek operasionalisasi ideologi Pancasila dalam bentuk kebijakan dan program pembangunan di daerahnya," jelasnya.

Dia pun meminta agar semua pihak menyerahkan Pilkada 2020 ini kepada rakyat Indonesia yang memilih. "Kita kembalikan kepada rakyat untuk bisa menentukan pilihannya dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Sebelumnya, tudingan Gibran memanfaatkan nama Jokowi dilontarkan oleh PKS.

"Memanfaatkan (nama Jokowi). Anak muda sebaiknya memulai dengan menikmati proses," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Jumat (17/7/2020).

Menurut Mardani, anak muda memang perlu diberi kesempatan dalam politik, tetapi perlu merintis karir politiknya dari bawah. Mardani menilai, jika Gibran berproses dari awal dan tidak memanfaatkan nama sang ayah, hasilnya akan lebih baik.

"Tanpa proses yang alami, kapasitas dan keterampilan memimpin tidak terasah dengan tajam. Politik dinasti di mana pun ada, tapi jika semua dimulai dengan proses yang benar, beranjak dari bawah, akan memberi kontribusi yang baik bagi negeri," ujar Mardani.

"Itu mulailah dari bawah, nikmati proses," tutupnya.