Disindir Beda Ucapan soal Perppu KPK, Mahfud: Kini Saya Menteri

Jakarta, law-justice.co - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD buka suara soal pernyataaan bekas Staf Khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla, Azyumardi Azra yang pernah menyindirnya karena memberikan dua pendapat berbeda soal Perppu KPK.

Kata dia, saat ini dirinya adalah seorang pembantu Presiden Joko Widodo.

Baca juga : Ini Isi Pertemuan Jokowi dengan PM Singapura Lee Hsien Loong

"Tetapi saya menteri sekarang, ketika akan diangkat itu tidak ada visi menteri yang ada visi presiden, menteri itu melaksanakan tugas presiden," kata Mahfud saat membuka acara dialog bersama tokoh masyarakat di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat seperti melansir suara.com.

Sebelumnya, Azyumardi pernah ikut menghadiri undangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana bersama tokoh-tokoh lain termasuk dengan Mahfud untuk membahas beragam hal termasuk soal adanya Perppu KPK.

Baca juga : Heru Budi Sebut Penonaktifan NIK Lindungi Warga dari Kriminalitas

Azyumardi menyebut kalau saat itu Mahfud termasuk ke dalam pihak yang setuju dengan diadakannya UU KPK hasil pengesahan di DPR.

Namun, pernyataan Mahfud dinilai Azyumardi malah berubah ketika sesudah diangkat Jokowi menjadi Menkopolhukam periode 2019-2024.

Baca juga : Soal Warung Madura dan Pembangunan Entrepreneurship di Indonesia

Mahfud mengaku akan senang apabila Perppu KPK bisa dikeluarkan oleh Jokowi.

Akan tetapi, eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu mawas diri karena kini ia menjabat sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.

"Maka dalam posisi ini tentu saya nunggu presiden, kan, mengeluarkan Perppu atau tidak pasti saya akan memberikan saran-saran akan memberi pertimbangan," katanya.

Lebih lanjut, Mahfud menerangkan bahwa ia hanya bisa menanti keputusan dari Jokowi untuk nasib Perppu KPK.

Tidak hanya berdiam diri, Mahfud mengatakan kalau dirinya pasti akan berkontribusi memberikan saran ataupun pertimbangan.

Hal itu disampaikannya karena ia menyebut Jokowi sangat terbuka untuk membicarakan hal apa pun.

"Presiden itu sebenarnya tidak sulit diajak bicara yang begitu-begitu, enteng-enteng saja dijawab, pak ini gimana? Oh begini, begini, tidak ada ketegangan," tandasnya.