Ini Isi Pertemuan Jokowi dengan PM Singapura Lee Hsien Loong

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong di Istana Kepresidenan Bogor dalam rangka Leader`s Retreat Indonesia-Singapura.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, Leader`s Retreat kali ini merupakan Leader`s Retreat ketujuh yang dinilai menjadi sinyal kuat bagi kontinuitas kerja sama kedua negara.

Baca juga : Ini Alasan Jokowi Tunda Kewajiban Sertifikat Halal UMKM ke 2026

Beberapa hal dibahas dalam pertemuan tersebut. Pertama, di bidang politik dan pertahanan, Indonesia menyambut baik telah berjalannya implementasi perjanjian Flight Information Region (FIR) atau Penyesuaian Area Layanan Navigasi Penerbangan antara Indonesia dengan Singapura, pertahanan dan ekstradisi yang kedepannya perlu dipastikan implementasinya berjalan penuh. 

Kedua, di bidang ekonomi Indonesia menawarkan beberapa peluang-peluang investasi manufaktur tekstil di Kendal Industrial Park. Kemudian ekonomi hijau melalui infrastruktur yang berkelanjutan dan pembangunan pusat data di Nongsa Batam.

Baca juga : Resmi, Presiden Jokowi Lantik 7 Anggota LPSK 2024-2029

"Saya juga mengapresiasi antusiasme 29 perusahaan Singapura dalam investasi di IKN. Saya mengharap dukungan pembangunan PLTS di IKN Nusantara," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (29/4).

Jokowi menyebut, rencana ekspor listrik ke Singapura terus didorong termasuk investasi industri hijau pendukung.

Baca juga : Resmi, Hakim Agung Suharto Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Terkait ketahanan pangan, Indonesia-Singapura sepakat untuk mendorong kerja sama transfer teknologi dan pertukaran iptek pengolahan pangan.

"Untuk kerja sama produk halal, Indonesia mengundang Singapura untuk menjadi pengembang tiga kawasan industri halal. Yaitu di Bintan, Serang dan Sidoarjo," jelas Jokowi dilansir dari CNN Indonesia.

Ketiga, di bidang sosial budaya, telah membahas penguatan transformasi kesehatan melalui investasi pembangunan rumah sakit dan klinik, pengembangan kapasitas tenaga medis, digitalisasi kesehatan dan pengembangan KEK kesehatan di Bali.

Lalu, terkait pendidikan, Indonesia menyampaikan pentingnya reaktivasi kelompok kerja bersama. Jokowi juga mengundang Singapura untuk hadir di World Water Forum ke-10 di Bali.

"Terakhir kami juga berdiskusi mengenai persoalan isu kawasan dan global. Kami sepakat terus untuk mendorong terciptanya perdamaian di Timur Tengah dan berupaya terus memperkuat sentralitas ASEAN," kata Jokowi.

Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong mengatakan, Leader`s Retreat tahun ini terbilang spesial karena Leader`s Retreat terakhir bagi dirinya dan Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan.

Selama dekade terakhir, lanjut Lee, Indonesia-Singapura telah mencapai kemajuan luar biasa dalam kerja sama bilateral melalui kemitraan dengan Presiden Jokowi. Hal itu terlihat dalam komitmen memperdalam saling pengertian dan membangun hubungan yang kuat di semua tingkatan.

Secara bilateral, menurut Lee, kedua negara mencapai kemajuan yang baik dalam memfasilitasi perdagangan listrik lintas batas dan pihaknya juga sedang menjajaki carbon capture and storage.

Indonesia-Singapura juga menandatangani nota kesepahaman tentang pemberdayaan masyarakat di ekosistem mangrove.***