Geram Menteri Kumpul di Bali Tak Pakai Masker, IDI: Harus Beri Contoh!

Selasa, 25/08/2020 08:08 WIB
Kesal Menteri Kumpul di Bali Tak Pakai Masker, IDI: Harus Beri Contoh! (gelora).

Kesal Menteri Kumpul di Bali Tak Pakai Masker, IDI: Harus Beri Contoh! (gelora).

Jakarta, law-justice.co - Baru-baru ini foto-foto para menteri Kabinet Indonesia Maju di media sosial berpose dengan tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak viral di media sosial.

Foto yang diunggah akun Twitter @septian pada Minggu (23/8/2020) memperlihatkan para menteri dan pejabat eselon I lintas kementerian.

Namun, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengklarifikasi foto viral tersebut. Dia mengatakan, mereka tidak menggunakan masker hanya pada saat sesi pemotretan.

"Tidak pakai masker hanya untuk kepentingan berfoto saja. Sebelum dan sesudah berfoto bersama selalu pakai masker. Dalam rapat-rapatnya pun physical distancing selalu terjaga dan selalu dengan masker" kata Agus seperti melansir detik.com.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Daeng Mohammad Faqih mengingatkan pentingnya peran publik figur di masa pandemi Corona. Masyarakat selalu menyoroti apa yang tokoh atau pejabat lakukan.

"Iya jadi makanya gini, kita kan makanya saya sering bilang petugas kesehatan, tokoh masyarakat, figur, pemimpin, influencer, itu harus berusaha memberikan contoh, penjelasan, itu perlu," ungkap dr Daeng saat ditemui di Kantor Pusat PB IDI, Jakarta Pusat, Senin (24/5/2020).

dr Daeng menilai sebagian masyarakat mungkin tidak mengetahui pentingnya penerapan protokol kesehatan selama publik figur yang dikenalnya tidak menerapkan hal tersebut. Maka dari itu, peran para tokoh, pejabat publik, hingga influencer dalam hal ini sangat penting agar pandemi Corona bisa teratasi.

"Kenapa? Itu dilihat oleh masyarakat, karena masyarakat itu pada level bawah dia hanya mungkin mendengarkan apa yang dikatakan publik figurnya tadi," lanjutnya.

Ia juga menegaskan garda utama dalam memastikan pencegahan Corona dilakukan secara efektif berada pada publik atau masyarakat. Tidak heran, hal inilah yang terus disosialisasikan demi memutus rantai penularan Corona di masyarakat.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar