Jusuf Kalla: Mau Populer Gampang, Hilangkan Saja Ujian Nasional

Jum'at, 06/12/2019 07:10 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Akurat.co)

Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Akurat.co)

Jakarta, law-justice.co - Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) buka suara soal wacana Mendikbud Nadiem Makarim yang bakal mengkaji penghapusan ujian nasional (UN).

Dia mengaku tidak setuju bila UN dihapus karena menurutnya, UN penting untuk meningkatkan mutu pendidikan.

"Jangan menjadi bangsa lembek hanya karena ingin populer, paling gampang populer dewasa ini, cukup hilangkan Ujian Nasional, langsung populer digotong-gotong, tapi bangsa menjadi lembek," kata JK, Kamis (5/12/2019) seperti melansir detik.com.

Hal itu disampaikan JK usai menerima gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Negeri Padang (UNP), Jalan Doktor Hamka, Padang. Sebelum melontarkan kalimat itu, dia bicara soal pentingnya UN sebagai motivasi belajar siswa.

"Ujian Nasional mendorong anak belajar dan berusaha keras dan tekun, banyak orang tua dan juga guru yang mengeluh dan protes karena dianggap ujian memberatkan," ujar JK.

"Di lain pihak juga jauh lebih banyak orang tua yang dengan penuh perhatian mendorong dan membantu anaknya belajar dengan tekun, jauh lebih banyak dibanding yang protes, mau ikut yang mana? Untuk kemajuan bangsa tidak ada negara yang maju tanpa kerja keras," imbuhnya.

JK mengatakan, sejak awal kemunculannya, UN mendapatkan berbagai kritikan di antaranya kebocoran soal. Selain itu juga ada pihak yang ingin menghapuskan UN lewat jalur hukum.

"Ada juga pihak yang menolak dengan mengajukan judicial review Mahkamah Agung semua itu dihadapi dan dijelaskan bahwa tidak ada usaha mencerdaskan bangsa yang berhasil tanpa usaha dan pengorbanan, tidak ada," sebut JK.

Seperti diketahui, Mendikbud Nadiem Makarim hingga saat ini masih menggodok wacana penghapusan ujian nasional (UN). Namun ia memastikan UN masih akan tetap dilaksanakan pada tahun 2020.

"Yang sudah pasti 2020 kan masih akan jalan UN. Itu kan sudah kami umumkan biar tenang bagi yang sudah belajar dan lain-lain. Ini keputusan untuk yang di tahun berikutnya," ucap Nadiem kepada wartawan di gedung Kemendikbud, Jalan Sudirman, Jakarta, Sabtu (30/11).

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar