Ini Pesan Terakhir Juliana Marins Sebelum Tewas di Gunung Rinjani

Jum'at, 04/07/2025 22:09 WIB
Juliana Marins, pendaki asal Brazil yang mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani ditemukan keadaan meninggal dunia pada Selasa (24/6/2025) di kedalaman sekitar 600 meter. (Oglobo)

Juliana Marins, pendaki asal Brazil yang mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani ditemukan keadaan meninggal dunia pada Selasa (24/6/2025) di kedalaman sekitar 600 meter. (Oglobo)

law-justice.co - Pendaki Brasil Juliana Marins yang tewas terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani sempat mengirim pesan ke ibunya. Tidak disangka, pesan tersebut menjadi kalimat terakhir yang disampaikannya.

Juliana diketahui tengah melakukan perjalanan keliling Asia sejak Februari 2024. Pada 21 Juni lalu, ia bergabung dengan rombongan pendaki untuk menaklukkan Gunung Rinjani, gunung tertinggi kedua di Indonesia. Namun, petualangan itu berubah menjadi tragedi ketika ia terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 150 meter.

Wanita 26 tahun itu terjebak di area berbahaya selama empat hari sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Sebelum memulai perjalanannya, Juliana sempat mengirimkan pesan menyentuh kepada ibunya.

"Mami, aku sangat mencintaimu. Aku patah hati saat kita mengucapkan selamat tinggal. Sebenarnya, itulah satu-satunya hal yang membuatku khawatir: membiarkanmu, papi, atau saudara perempuanku kecewa. Selain itu, aku tidak takut pada banyak hal, apalagi masalah," ungkap Ibu Juliana yang menuliskan ulang pesan terakhir putrinya, seperti dikutip dari New York Post.

Dalam pesan lain, Juliana juga mengekspresikan rasa syukurnya atas dukungan dan kasih sayang keluarganya, serta warisan keberanian yang ia dapatkan dari sang ibu.

"Aku dibesarkan oleh seorang perempuan yang bisa menyelesaikan masalah apa pun dan tidak takut untuk mengambil risiko demi mengejar impiannya. Aku juga seperti itu. Aku punya mimpi dan keinginan yang berbeda. Aku sangat mencintai kalian semua! Dan aku akan selalu bersyukur atas semua dukungan, perhatian, dan kasih sayang. Itu yang membuatku tidak takut," tulisnya.

Insiden nahas itu terjadi sekitar pukul 06.30 pagi. Setelah jatuh, suara teriakan minta tolong sempat terdengar dan drone mendeteksi bahwa Juliana masih hidup. Namun, upaya penyelamatan terkendala cuaca buruk, kabut tebal, serta kondisi medan yang sulit.

"Setelah empat hari bekerja keras yang terhambat oleh cuaca, medan, dan visibilitas yang tidak mendukung, tim dari Badan SAR Nasional Indonesia akhirnya menemukan jenazah wisatawan asal Brasil tersebut," kata pemerintah Brasil dalam pernyataan resminya.

Juliana Marins dikenal sebagai seorang publisis sekaligus penari tiang yang mencintai petualangan. Gunung Rinjani sendiri memang menjadi destinasi favorit para pendaki dari berbagai belahan dunia. Gunung tersebut dikenal memiliki medan yang rumit sehingga dibutuhkan stamina yang prima dan skill pendakian yang kuat untuk bisa menaklukan Rinjani.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar