Eks Gubernur BI: Asing Tak Suka Tanam Modal di RI, Banyak `Tikus`

Rabu, 05/02/2025 12:28 WIB

Jakarta, law-justice.co - Mantan Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran yang juga merupakan Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), Burhanuddin Abdullah mengatakan investor asing cenderung tidak mau menanamkan modal di Indonesia.

Pasalnya kata dia, banyak pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi.

Baca juga : `Ndasmu!`

"Kita tahu persis orang asing enggak terlalu suka menanam modal di Indonesia. Karena mungkin masalah kepastian hukum, masalah terlalu banyak tikus di sini, tidak bersih di sini sehingga mereka jarang mau datang ke Indonesia," katanya dalam acara Sarasehan Ulama NU di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (4/2).

Padahal investasi, sambungnya, diperlukan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi 8 persen seperti yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen katanya dibutuhkan investasi sebesar Rp12 ribu triliun.

Namun tidak hanya meningkatkan investasi, angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) juga harus ditekan.

ICOR adalah parameter yang menggambarkan besaran tambahan modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output. Dengan kata lain, semakin tinggi skor ICOR, artinya investasi semakin tak efisien.

"Kita ingin mengejar 8 persen tapi tingkat efisiensi kita rendah sekali. ICOR kita sekarang 6. Jadi dengan ICOR 6 maka investasi kita harus 52 persen dari PDB, mungkin sekitar Rp12 ribu triliun," katanya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar