Komisi X Minta Penggunaan Gawai Dibatasi

Sabtu, 30/11/2024 22:36 WIB
Ilustrasi: Sejumlah pelajar sekolah asyik bermain gawai. (Florestimurkab)

Ilustrasi: Sejumlah pelajar sekolah asyik bermain gawai. (Florestimurkab)

law-justice.co - Pengaruh gadget atau gawai di kalangan siswa sudah mengkhawatirkan. Konten-konten yang semakin sulit dikendalikan, sudah dalam tahap merusak mental dan karakter pesert didik. Hal ini berdampak langsung pada perilaku dan kualitas generasi muda. Perlu ada upaya untuk membatasi penggunaan gawai dan juga proram pembentukan karakter.

Anggota komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah menilai pihak sekolah perlu mengedepankan pendidikan karakter serta pembatasan penggunaan gawai untuk mencegah aksi kekerasan. Menurutnya, pendidikan karakter penting ditanamkan kepada siswa. Sebab, pendidikan karakter akan menjadi panduan siswa dalam bersikap dan berperilaku sehari hari. Oleh karena itu, pendidikan karakter perlu menjadi mata pelajaran khusus dalam kurikulum agar dapat disampaikan secara berkelanjutan.

"Yang kedua, untuk masalah konten, tentu nanti akan dikordinasikan juga dengan Komdigi masalah take down atau memfilter pemakaian. User itu akan ketahuan dari usia, dan mapping lokasi itu akan menjadi pertimbangan dikurangi dari hal-hal negatif. Karena banyak perundungan banyak meningkat dan model kasusnya semakin varias,” pungkasnya.

“Menurut saya sebenarnya pendidikan karakter harus masuk kurikulum, harus terus-menerus (disampaikan) agar membuat mereka membentuk karakter yang lebih baik. Jadi tidak sekadar pupuk karakter tetapi harus masuk ke dalam jiwa atau internalisasi dan terpraktekkan. Bukan seperti ujian tertulis,” jelas Ledia, Kamis (28/11/2024) sebagaimana dilansir Parlementaria.

Di kesempatan yang sama, Anggota komisi X DPR RI Karmila Sari juga menekankan, pentingnya pembatasan penggunaan gawai terhadap siswa. Hal itu mengingat banyaknya pengaruh buruk pada anak yang bersumber dari konten di media sosial atau internet. Karmila menerangkan pihak sekolah harus mengawasi secara ketat penggunaan gawai di sekolah, dengan mempertimbangkan faktor siswa lebih banyak waktunya di sekolah dibandingkan di rumah.

(Bandot DM\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar