Hasil Quick Count Pilkada DKI Jakarta Disorot Media Asing

Jum'at, 29/11/2024 11:00 WIB
Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, menggelar kampanye akbar bertajuk Hajatan Jakarta M3nyala di Stadion Madya, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu, (23/11/2024). Kampanye akbar ini menjadi agenda terakhir Pramono-Rano Karno yang mengundang banyak massa dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta. Robinsar Nainggolan

Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, menggelar kampanye akbar bertajuk Hajatan Jakarta M3nyala di Stadion Madya, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu, (23/11/2024). Kampanye akbar ini menjadi agenda terakhir Pramono-Rano Karno yang mengundang banyak massa dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Media asal Singapura, Channel News Asia (CNA), ikut memberikan sorotan soal hasil hitung cepat (quick count) pemilihan kepala daerah DKI Jakarta.

Dalam artikel yang berjudul, President Prabowo`s Coalition Set to Win Big in Indonesia`s Regional Elections; Jakarta Could See Run-off Next Year, mereka menyebut partai-partai koalisi Indonesia Maju (KIM Plus) bakal memenangkan sebagian besar kontestasi pilkada di Indonesia, seperti di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Namun, hal tidak terduga justru terjadi di Jakarta. Sebab, koalisi KIM Plus yang diwakili oleh pasangan calon Ridwan Kamil dan Suswono terancam gagal memenangi kontestasi di daerah tersebut.

"Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan partai-partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus) berada di jalur yang tepat untuk meraih kemenangan gemilang dalam pemilihan daerah serentak pertama di negara ini pada hari Rabu, meskipun gambarannya berbeda di ibu kota Jakarta," demikian laporan CNA seperti melansir cnnindonesia.com.

"Calon KIM Plus Jakarta Ridwan Kamil tertinggal dengan hampir 40 persen suara. Sementara itu, calon independen Dharma Pongrekun memperoleh sekitar 10 persen," lanjut CNA.

Meski begitu, CNA menyebut kemenangan pasangan Pramono-Rano di pilkada Jakarta belum bisa dipastikan. Sebab, pilkada Jakarta masih berpotensi dilanjutkan ke putaran ke-2.

"Perebutan tiga kandidat gubernur di ibu kota Jakarta masih belum pasti meski calon PDI-P, Pramono Anung, unggul. Berbagai hitung cepat menunjukkan ia memperoleh sedikit di bawah atau di atas 50 persen suara," demikian laporan CNA.

CNA juga menyoroti hasil pilkada di beberapa wilayah yang ada di Indonesia. Mereka menilai hasil pilkada di Indonesia, terutama di Jakarta bakal memengaruhi program unggulan Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo Subianto.

"Bagi Prabowo, hasil pemilu tentu saja memengaruhi bagaimana program atau kebijakannya akan dilaksanakan di bawah satu komando," tulis CNA mengutip pendapat peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati.

Saat ini, calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta dari Partai PDI-P, Pramono Anung dan Rano Karno, tengah memimpin kontestasi pilkada Jakarta.

Berdasarkan hasil hitung cepat yang dirilis oleh Indikator, Lembaga Survei Indonesia, dan SMRC, pasangan Pramono-Rano unggul dari pasangan Ridwan Kamil-Suswono dengan perolehan suara 50 persen.

Sementara itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono hanya berhasil memperoleh suara 39 persen.

Meski begitu, pilkada Jakarta masih berpotensi dilanjutkan dua putaran. Sebab, hingga saat ini, tidak ada kandidat yang mendapatkan suara lebih dari 51 persen.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar