Sebelum Beli Rumah, Generasi Sandwich Wajib Perhatikan Hal Ini

Jum'at, 08/11/2024 13:42 WIB
Pekerja mengerjakan proyek di perumahan subsidi di kawasan Perumahan Griya Srimahi Indah, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) targetkan untuk membangun perumahan sebanyak 220.000 unit dengan nilai Rp 25,18 triliun untuk aparatur sipil negara (ASN), karyawan swasta dan pekerja pada tahun 2023. Robinsar Nainggolan

Pekerja mengerjakan proyek di perumahan subsidi di kawasan Perumahan Griya Srimahi Indah, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) targetkan untuk membangun perumahan sebanyak 220.000 unit dengan nilai Rp 25,18 triliun untuk aparatur sipil negara (ASN), karyawan swasta dan pekerja pada tahun 2023. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Semua pasti sepakat kalau membeli rumah adalah impian banyak orang, termasuk generasi sandwich, kelompok yang harus menanggung beban finansial untuk menghidupi orang tua dan anak sekaligus.

Namun, sebelum memutuskan membeli rumah, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar keputusan tersebut tidak membebani keuangan keluarga.

Berdasarkan hasil survey dari Pinhome yang berkolaborasi dengan YouGov, generasi sandwich yang melakukan pembelian properti dalam satu tahun terakhir, rata-rata dari mereka membeli properti melalui tahap seperti menjelajahi area sekitar 56%, memeriksa legalitas rumah/properti 48%, dan pencarian di media sosial atau media online 44%.

"Oke, jadi ini kayaknya kita bisa, yang pertama sih butuhnya sterilisasi, karena menurut kita ini kan bukan hal kecil, ini bukan komitmen" ujar Edward Hutasoit selaku General Manager of YouGov Indonesia seperti melansir detik.com.

Dalam survey juga diterangkan, rata-rata generasi sandwich mengarahkan fokus mereka kepada eksplorasi pilihan berdasarkan pilihan yang tersedia di pasar.

Hal ini tentu tidak hanya bertujuan untuk menemukan rumah atau properti yang sesuai dengan pilihan atau anggaran, tapi ini juga bertujuan agar setiap langkah yang dilakukan dapat memberikan informasi yang tepat dan bantuan yang memadai.

"Saya kan selalu ngomong-ngomong itu banyak cerita soal provokasi yang aneh-aneh, itu sebenarnya semua dari real story, semua disamakan dari fiksi, gitu ya," pungkas Dayu Dara selaku CEO & Founder of Pinhome.

Generasi sandwich yang membeli hunian dalam satu tahun terakhir mayoritas nya memilih properti dengan luas tanah lebih kecil atau sama dengan 54m persegi, ini berdasarkan survey dari Pinhome yang berkolaborasi dengan YouGov.

Preferensi ini juga mengacu pada pencarian properti di platform tersebut selama kuartal kedua tahun 2024 dengan spesifik rumah menengah ke bawah dengan rentang harga 200 - 600 juta rupiah.

Rumah dengan klasifikasi menengah kebawah itu rata-rata meliputi daerah Depok dan seperti wilayah Cibinong yang berada di Kabupaten Bogor.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar