Laporan Terbaru BPS: Inflasi Lebaran di April Capai 0,25 Persen

Kamis, 02/05/2024 12:27 WIB
BPS. (Istimewa).

BPS. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi April 2024 mencapai 0,25% secara bulanan (month to month). Sementara itu, inflasi tahunannya mencapai 3,0% (yoy) dan secara tahun kalender sebesar 1,19% (ytd).

Tingkat inflasi bulanan pada April ini lebih rendah dari bulan sebelumnya dan dari posisi April 2023.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan kelompok pengeluaran penyumbang inflasi adalah transportasi dengan inflasi 0,93% dan andil 0,12%.

"Penyumbang utama inflasi dari transportasi adalah tarif angkutan udara andil 0,06% tarif angkutan antar kota andil 0,03% dan tarif kereta api andil 0,01%," kata Amalia, dalam rilis BPS, Kamis (2/5/2024).

Adapun, komoditas lainnya yang juga memberikan andil adalah bawang merah dengan andil 0,14%, emas perhiasan yang andilnya 0,08%, tomat dengan andil 0,04%, bawang putih andil 0,02%.

Adapun, konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 institusi memperkirakan inflasi April 2024 akan mencapai 0,33% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Hasil polling juga memperkirakan inflasi (year on year/yoy) akan berada di angka 3,08% pada April. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Maret 2024.

Sebagai catatan, inflasi pada Maret 2024 tercatat 3,05% (yoy) dan 0,52% (mtm) sementara inflasi inti mencapai 1,77% (yoy).

Bukan Beras dan Daging, Ini Penyebab Inflasi Lebaran 2024

Inflasi yang rendah ini dipicu oleh deflasi pada kelompok harga bergejolak setelah mengalami inflasi selama 7 bulan berturut-turut. Amalia pun menambahkan andil inflasi pada April 2024 ini adalah kelompok transportasi yaitu 0,12%.

"Ini lebih tinggi dibandingkan andilnya pada bulan lalu yang hanya 0,01%," kata Amalia.

Sementara itu, kalau dilihat pada kelompok makanan, minuman dan tembakau pada April memberikan andil deflasi 0,01%. Hal ini berbeda dari bulan lalu yang justru menjadi penyumbang inflasi terbesar.

"Selanjutnya jika ditelusuri lebih lanjut komoditas transportasi penyumbang terbesar pada momen Lebaran 5 tahun terakhir," paparnya.

Menurut Amalia, tingginya andil transportasi pada 2024 disebabkan oleh komoditas tarif udara dan tarif antarkota.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar