Respons Timnas AMIN soal TGUPP era Anies Disorot Terkait `Orang Dalam`

Selasa, 19/12/2023 09:51 WIB
Anies didesak bubarkan TGUPP dan diganti TGUP2MR Covid-19 (kompas)

Anies didesak bubarkan TGUPP dan diganti TGUP2MR Covid-19 (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), dengan tegas membantah pernyataan mantan Jubir Anies-Sandiaga Uno di Pilgub DKI Jakarta 2017, Anggawira yang menuding Anies kerap menempatkan orang dalam alias `ordal` di Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Juru Bicara Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Angga Putra Fidrian menegaskan bahwa, anggota TGUPP bukan orang titipan Anies dan mengikuti seleksi terbuka atau open recruitment.

"Tentu [bukan Ordal], karena itu kan ada panselnya. Mau masuk BUMD di Jakarta ada panselnya, lewat seleksi juga. Di TGUPP juga masuknya lewat open recruitment," kata Angga di Rumah Pemenangan Timnas AMIN, Menteng, Jakarta, Senin (18/12).

Kata dia, beberapa anggota TGUPP terpilih karena memiliki kompetensi khusus untuk merumuskan pelbagai program Anies selama di Jakarta.

"Masa orang yang merumuskan JakLingko itu terus yang masuknya orang yang enggak ngerti JakLingko, kan enggak mungkin. Dari itu aja enggak masuk di akal. Tapi karena dia punya kompetensi, dia punya kapabilitas dia bisa ikut masuk," katanya.

Dia menilai permasalahan `orang dalam` yang disinggung Anies dalam debat perdana kini berupaya digeser. Menurutnya, Anies mengungkap masalah ini untuk menunjukkan pada pihak-pihak yang mempengaruhi kebijakan negara.

"Ada ketua MK yang terbukti melanggar etik, itu orang dalam karena adik ipar. Lalu ada kaitannya sama cawapres, Wali Kota Medan dan Solo. Yang dilihat nepotisme di bagian itu," ujarnya.

Dia menambahkan, keberadaan TGUPP merupakan hal biasa dalam membentuk sebuah pemerintahan. TGUPP ini serupa dengan UKP4, KSP dan Tim Akselerasi Pembangunan di Jawa Barat.

"Justru itu praktek yang harus dimiliki semua pemerintah daerah atau pemerintah karena ada orang-orang yang punya kemampuan untuk menerjemahkan," kata dia.

Seperti diketahui, mantan jubir Anies-Sandi saat Pilgub DKI Jakarta 2017, Anggawira menuding beberapa instansi di DKI Jakarta dipenuhi orang dalam saat Anies menjabat gubernur.

Dia mencontohkan keberadaan orang dalam Anies di Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dan sejumlah BUMD.

Sebagai mantan jubir Anies-Sandi Pilgub DKI Jakarta 2017 silam, dia mengaku paham dan melihat bahwa yang disampaikan Anies dalam debat capres perdana tidak sesuai.

"Bahkan bukan hanya di TGUPP karena di dalam penentuan komisaris di BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) ada orang-orang dalam, dan timses yang masuk," jelas Anggawira pada keterangannya, Sabtu (16/12).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar