Penelitian Terbaru: Covid-19 Parah Bikin Otak Menua bak Usia 71 Tahun

Kamis, 15/12/2022 09:14 WIB
Efek terburuk Covid-19 pada otak (detik)

Efek terburuk Covid-19 pada otak (detik)

Jakarta, law-justice.co - Hasil penelitian terbaru oleh ahli dari Harvard University mengungkap otak orang yang positif Covid-19 parah terlihat mirip dengan otak lansia berumur 71 tahun atau lebih.

Hal itu diketahui lewat analisa postmortem terhadap 54 orang sehat dan yang terinfeksi.

"Kami mengobsevasi bahwa gen di dalam jaringan otak pasein yang meninggal karena Covid-19 sangat mirip dengan otak milik lansia berusia 71 tahun yang tidak terinfeksi," kata Jonathan Lee, ilmuwan kesehatan publik dari Harvard University seperti dikutip dari cnnindonesia.com.

Para ahli menggunakan sampel yang terdiri dari orang-orang berusia awal dua puluhan hingga pertengahan delapan puluhan.

Sampel ini mencakup 21 orang yang menderita Covid-19 parah, satu individu tanpa gejala, dan 22 orang yang tidak terinfeksi virus corona.

Mereka juga membandingkan hasilnya dengan individu tanpa penyakit Covid-19 yang terkena penyakit Alzheimer dan kelompok lain yang terdiri dari 9 individu yang tidak terinfeksi Covid-19, tetapi memiliki riwayat rawat inap atau perawatan ventilator.

Dengan menggunakan teknologi pengurutan RNA pada sampel korteks prefrontal, para ahli menemukan pasien dengan COVID-19 yang parah menunjukkan pola ekspresi genetik yang mirip dengan proses penuaan.

Otak individu yang terinfeksi disebut tampak mirip dengan individu yang lebih tua.

"Kami juga mengamati hubungan yang signifikan antara respons seluler terhadap kerusakan DNA, fungsi mitokondria, pengaturan respons terhadap stres dan stres oksidatif, transpor vesikular, homeostasis kalsium, dan jalur pensinyalan/sekresi insulin yang sebelumnya terkait dengan proses penuaan dan penuaan otak," tulis para penulis dalam studi yang diterbitkan di Jurnal Nature ini.

"Secara keseluruhan, analisis kami menunjukkan bahwa banyak jalur biologis yang berubah seiring dengan penuaan alami di otak juga berubah pada COVID-19 yang parah," tambah mereka.

Sejak virus SARS-CoV-2 mulai menginfeksi manusia dalam skala global, para ilmuwan mengkhawatirkan kemungkinan konsekuensi jangka panjang.

Kerusakan otak adalah salah satu dampak yang paling bermasalah. Kasus Covid-19 yang parah sering dikaitkan dengan sulit berkonsentrasi (brain fog), kehilangan ingatan, stroke, delirium, atau koma.

Pada Oktober 2020, pemindaian otak awal pada pasien Corona telah mengungkapkan tanda-tanda gangguan dan gangguan neurologis yang mengkhawatirkan.

Penelitian selanjutnya menemukan bahwa Covid-19 yang ringan pun dapat memengaruhi otak. Meskipun masih belum jelas berapa lama perubahan ini dapat bertahan atau bagaimana jika dibandingkan dengan Covid-19 yang parah.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian lain yang dipublikasikan pada awal tahun ini. Menurut penelitian itu, dampak kognitif pada pasien Covid-19 yang parah setara dengan penuaan 20 tahun.

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar