Perusahaan Induk Facebook, Meta Lakukan PHK Lebih dari 11 Ribu Pekerja

Rabu, 09/11/2022 20:21 WIB
Logo baru Meta, pengganti Facebook Inc (Foto: Instagram @Wearemeta)

Logo baru Meta, pengganti Facebook Inc (Foto: Instagram @Wearemeta)

Jakarta, law-justice.co - Meta Platforms Inc, yang merupakan Perusahaan induk Facebook disebut bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 11 ribu karyawan atau 13 persen dari total karyawannya.

Per akhir September, perusahaan mempekerjakan 87.314 karyawan.

PHK massal itu merupakan yang pertama kali dilakukan sejak 18 tahun berdiri.

Keputusan itu diambil di tengah lonjakan biaya dan pelemahan pasar iklan.

Langkah itu juga serupa dengan yang diambil sejumlah perusahaan teknologi raksasa lainnya, termasuk Twitter dan Microsot.

"Tidak hanya perdagangan online kembali ke tren sebelumnya, tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah dari yang saya harapkan," kata Chief Executive Officer Mark Zuckerberg dalam sebuah pesan kepada karyawan seperti melansir cnnindonesia.com.

Zuckerberg mengaku salah dan bertanggung jawab atas keputusan tersebut.

Perusahaan akan membayar 16 minggu gaji pokok ditambah dua minggu tambahan untuk setiap tahun layanan, serta semua sisa waktu istirahat, sebagai bagian dari paket pesangon karyawan yang kena PHK.

Karyawan yang terkena dampak juga akan menerima saham mereka yang ditetapkan pada 15 November dan cakupan perawatan kesehatan selama enam bulan.

Selain PHK ribuan karyawan, perusahaan juga akan memotong pengeluaran diskresioner dan memperpanjang pembekuan perekrutan hingga kuartal pertama. Tapi perusahaan tidak mengungkapkan penghematan biaya yang diharapkan dari kebijakan tersebut.

Zuckerberg termasuk di antara beberapa eksekutif top AS yang tahun ini membunyikan alarm tentang resesi yang akan datang.

Taruhan mahal pada metaverse membuat perusahaan memperkirakan pengeluaran US$100 miliar untuk 2023. Padahal, Zuckerberg memperkirakan hasil investasi baru bisa dipetik dalam satu dekade. Hal itu membuat investor skeptis dan kehilangan kesabaran terhadap investasi dunia virtual itu.

Perusahaan juga bergulat dengan persaingan ketat dari TikTok dan perubahan privasi dari Apple Inc.

Sepanjang tahun ini, saham Meta yang diperdagangkan di bursa AS anjlok lebih dari dua per tiganya.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar