Konsumen Mobil Incar Mobil Bekas Jika Harga Pertalite Naik

Kamis, 01/09/2022 10:40 WIB
Ilustrasi mobil bekas (Carmudi)

Ilustrasi mobil bekas (Carmudi)

Jakarta, law-justice.co - Penyedia jasa keuangan pembelian mobil memprediksi kenaikan harga Pertalite bakal membuat sebagian masyarakat memanfaatkan kredit pembelian mobil bekas.
Dharmawan Phie, Chief Risk & Finance Officer Astra Credit Companies menjelaskan Pertalite yang semakin mahal akan memengaruhi segmen mobil atau konsumen yang sensitif.

"Terutama pada konsumen secara income ratio atau pos pengeluaran dia untuk biaya transportasi atau katakan cicilan kendaraan sudah cukup gede terhadap income," jelas Dharmawan, dikutip dari CNBCIndonesia, Kamis (1/9/2022)

Menurut Dharmawan secara luas umum pembelian kendaraan merupakan konsumen menengah ke atas. Sensitivitas pada kenaikan harga Pertalite dikatakan sangat tergantung pada segmen konsumen tertentu.

"Kalau pembiayaan mobil baru menurun, bisa jadi peluangnya justru ada di pembiayaan mobil bekas, karena mungkin lebih terjangkau. Sehingga bisa jadi akan ada semacam peralihan sebagian dari segmen yang lebih sensitif terhadap kenaikan BBM itu ," kata Dharmawan.

Pembiayaan pembelian mobil baru saat ini dikatakan dia tengah tumbuh cukup baik. Penjualan kendaraan roda empat hingga Juli dikatakan 500 ribu unit dari target 920-940 ribu unit pada tahun ini.

"Sampai pertengahan 2022 ini ada kenaikan 20 persen. Jadi secara umum kami masih percaya bahwa pencapaian kami untuk sampai full year masih punya peluang," ucap dia.

Dharmawan menjelaskan perusahaannya ingin menyalurkan Rp30 triliun pembiayaan pembelian mobil pada tahun ini. Sementara yang sudah berjalan hingga Juli mencapai Rp19,6 triliun.


Kenaikan harga Pertalite tinggal menunggu waktu. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan kenaikan masih menunggu keputusan Presiden Joko Widodo.

Kenaikan harga Pertalite dan BBM subsidi lainnya, Solar, akan dilakukan karena kuota subsidi terancam jebol seiring kenaikan harga minyak dunia yang tembus US$100 per barel.

Menteri ESDM Arifin Tasrif sudah memberi sinyal pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga Pertalite dan Solar pada 31 Agustus untuk diberlakukan pada 1 September.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar