Presiden Jokowi: Korea Selatan Bakal Investasi US$6,37 Miliar di IKN

Jum'at, 29/07/2022 09:13 WIB
Presiden Jokowi: Korea Selatan Bakal Investasi US$6,37 Miliar di IKN. (AFP)

Presiden Jokowi: Korea Selatan Bakal Investasi US$6,37 Miliar di IKN. (AFP)

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk mendukung pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan total investasi sebesar US$6,37 miliar atau Rp94,62 triliun (asumsi kurs Rp14.862 per dolar AS).

Menurut dia, investasi itu mencakup pembangunan smart city.

"Kita juga telah memulai kerja sama dalam pengembangan IKN Nusantara, antara lain kerja sama dalam pembangunan penyediaan sistem air minum dan `capacity building` dalam pembangunan smart city," kata Jokowi dalam konferensi pers bersama Presiden Yoon Suk-yeol, Jumat (29/7).

Jokowi menjelaskan bahwa dukungan Korea Selatan dalam pembangunan di IKN juga dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman kerja sama investasi antara PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) bersama Kementerian Investasi dengan Posco Korea.

Krakatau Steel dan Posco menyepakati investasi perluasan kapasitas produksi baja terutama pada industri baja otomotif untuk kendaraan listrik, serta partisipasi Posco dalam pembangunan IKN Nusantara. Investasi dari kerja sama tersebut diperkirakan US$3,5 miliar.

Selain itu, Pemerintah Korea Selatan juga menyepakati pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara.

"Nilai investasinya keseluruhan mencapai 6,37 miliar dolar AS dan akan menyerap lebih dari 58 ribu tenaga kerja," kata Jokowi.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljhono mengatakan kerja sama Indonesia-Korea Selatan juga akan mencakup pembangunan instalasi pemurnian air.

Basuki mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan membantu melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik.

Kerja sama kedua yang sudah disepakati adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara. Kerja sama ketiga mencakup pembangunan smart village yang terdiri dari 100 unit rumah sebagai proyek percontohan.

"Proyek smart village ini direncanakan dapat mulai dibangun pada 2023 mendatang dengan dukungan dari Korea Selatan," kata Basuki.

Untuk menghubungkan IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan, Pemerintah Korsel juga akan membantu pembangunan terowongan bawah laut atau immerse tunnel yang sesuai dengan konsep forest city.

"Kita ingin melindungi bekantan, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan. Untuk itu, kita tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan kita coba bangun immerse tunnel seperti di Geoje, Busan," kata Basuki.

Saat ini, proyek tersebut sedang dalam tahap studi kelayakan. Lalu, persiapan akan dilanjutkan dengan desain dasar sehingga diharapkan pembangunan dapat dimulai pada 2023.

 

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar