Siap Taruh Nyawa, Masinton Tak Mau Minta Maaf ke Penguasa Rakus

Sabtu, 16/04/2022 10:21 WIB
Politikus PDI-P Masinton Pasaribu (foto: CNN)

Politikus PDI-P Masinton Pasaribu (foto: CNN)

Jakarta, law-justice.co - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu menegaskan tak akan meminta maaf kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Dia menegaskan dirinya akan terus berjuang meski bertaruh nyawa untuk melawan oknum penguasa yang rakus dan serakah.

“Dibunuh pun saya siap dan tak akan meminta maaf pada oknum kekuasaan yang rakus dan serakah,” ujar Masinton Pasaribu melalui keterangan tertulis.

Masinton dengan tegas mengatakan telah mewakafkan hidupnya untuk melawan tirani dan kekuasaan otoriter.

“Sejarah panjang hidup saya sejak mahasiswa hingga saat ini sudah saya wakafkan melawan tirani penindas dan kekuasaan otoriter,” ucap Masinton lagi.

Pesan menyengat ini dilontarkan Masinton menanggapi rencana aksi pendukung Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan atau LBP terkait isu Jokowi 3 peride. Berdasarkan informasi yang diterima Masinton, demo bertajuk aksi damai itu bakal digelar DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Forum OKP pada Senin (19/4) mendatang.

Mereka bakal mengepung kantor PDIP dan mendesak Masinton Pasaribu minta maaf kepada Luhut atas serangan atas isu Jokowi 3 Periode tersebut.

Politikus PDIP mengirim pesan Masinton ke pendukung Menko Marves Luhut menyengat: ogah minta maaf ke oknum rakus & serakah”Orang atau pihak yang memobilisasi aksi itu menggunakan cara-cara otoriter, yaitu antidemokrasi dan antikritik,” kritik Masinton.

Mantan aktivis 1998 itu menyatakan meski langit mau runtuh, dirinya akan tetap menyuarakan kebenaran. Masinton mengklaim apa yang disuarakannya adalah kehendak rakyat yang menginginkan tegaknya kebenaran dan keadilan di negeri ini.

“Rakyat yang tidak ingin kekayaan alamnya dikuasai dan dikeruk oleh segelintir pemegang kekuasaan yang rakus dan serakah,” imbun politikus berdarah Batak ini.

Masinton berdalih yang dia sampaikan adalah hak dasar bernegara, bukan kriminalitas. Untuk itu, dia meminta jangan ada pihak-pihak yang mendikte partai untuk memberangus suara kebenaran.

Sebelumnya, Masinton Pasaribu menuding Luhut Binsar Pandjaitan aktif menggalang kekuatan politik untuk mendukung wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Mulai klaim big data 110 juta orang, penggalangan kepala desa, dan ketua umum partai politik.

Masinton terang-terangan menyebut brutus dalam Istana Kepresidenan adalah Luhut Binsar Panjaitan. Oleh karena itu, dia mendesak Luhut Binsar Pandjaitan mundur dari kabinet atas kekacauan yang dibuatnya selama ini. Masinton menuding Luhut merupakan orang yang hendak menjerumuskan presiden dengan mewacanakan dan menggalang Jokowi 3 periode.

“Siapa yang cari muka, siapa yang mewacanakan dan memobilisasi dukungan kepala desa? Luhut! Siapa yang menggalang beberapa ketua umum partai? Luhut! Artinya brutus dalam istana itu ya Luhut,” papar Masinton, Senin (11/4) lalu.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar