Takut HRS Nyapres, Boni Hargens Tolak Preshold Nol Persen: Berbahaya!

Jum'at, 17/12/2021 08:07 WIB
Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens. (Monitorriau).

Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens. (Monitorriau).

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik, Boni Hargens dengan tegas menolak presidential threshold nol persen.

Salah satu alasannya, dia khawatir mantan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab maju mencalonkan diri.

Menurut dia, hal tersebut sangat berbahaya dan berpotensi merusak ideologi negara di masa depan.

"Kalau nol persen, nanti Habib Rizieq bisa jadi capres dari kelompok tertentu dan berpotensi memunculkan pergolakan politik," ujarnya seperti melansir GenPI.co.

Tidak hanya itu, dirinya juga mengaku khawatir apabila Habib Rizieq menjadi capres.

"Nanti dia bisa mengusung isu agama, propaganda-propaganda yang cukup provokatif. Itu semua yang akan terjadi," ucapnya.

Hal ini menurutnya, tentunya akan menguras energi negara secara besar-besaran. Bahkan, dirinya juga menduga akan adanya ketidakstabilan di tanah air.

"Itu sulit dikenalikan karena begitu banyak pemain yang menganggu presiden terpilih," katanya.

Boni Hargens mengakui bahwa secara teoritis presidential threshold nol persen memang lebih demokratis.

Sebab, menurutnya, penghapusan ambang bataspresiden membuat pemilih punya banyak pilihan sehingga kebebasan menjadi optimal dalam menentukan pemimpin.

"Akan tetapi, untuk konteks di Indonesia, hal itu belum cukup. Karena kita masih berhadapan dengan pergolakan ideologis," tandasnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar