Jadi Kaya Berkat Sabun Colek, Ini Sosok Harjo Sutanto Taipan Tertua RI

Minggu, 14/11/2021 12:59 WIB
Jadi Kaya Berkat Sabun Colek, Ini Sosok Harjo Sutanto Taipan Tertua RI. (boombastis).

Jadi Kaya Berkat Sabun Colek, Ini Sosok Harjo Sutanto Taipan Tertua RI. (boombastis).

Jakarta, law-justice.co - Jika membicarakan soal sabun colek, semua pasti paham dan teringat dengan merek Wings, produk yang sudah hadir dari generasi ke generasi ini lahir dari tangan salah satu orang terkaya di Indonesia, Harjo Sutanto.

Harjo lahir pada 1926 silam, saat Indonesia belum merdeka. Di usianya yang baru menginjak kepala dua, Harjo pindah dari Tulungagung ke Surabaya.

Dia memutuskan untuk `merantau` ke kota tetangga untuk mendirikan pabrik sabun rumahan bersama rekannya, Johanes F Katuari.

Pabrik itu berdiri pada 21 September 1948 dan diberi nama "Fa Wings". Mengutip dari situs resmi Wings, "Fa" berasal dari frasa "fa thong fat" yang berarti sukses dan makmur bersama.

Bersama 6 orang pekerjanya, Harjo memproduksi sabun batangan. Tak berapa lama, Harjo dan Johanes berinovasi dengan memproduksi sabun colek untuk mencuci baju yang laris manis di pasaran.

Penjualan sabun dilakukan Harjo dari rumah ke rumah dengan menggunakan sepeda di sekitar Surabaya. Setelah itu, Harjo mulai menjual produknya di pasar lewat agen dan warung-warung di Jawa Timur.

Pada 1971, Fa Wings memproduksi sabun krim Wings-Ekonomi yang juga laku keras. Hal itu dimanfaatkan perusahaan untuk memaksimalkan pemasaran dan saluran distribusi.

Selang tiga tahun, Harjo dan rekannya memutuskan untuk membuka kantor pemasaran di Jakarta. Mereka ingin melebarkan sayapnya di ibu kota.

Pada 1976, perusahaan mendirikan anak usaha PT Sayap Mas Utama yang memproduksi sabun dan plastik pembungkusnya.

Era 1980-an adalah masa Wings melakukan ekspansi besar-besaran. Pada era ini, perusahaan mulai memproduksi deterjen So Klin. Perusahaan juga menjual sabun mandi Giv yang populer.

Setelah itu, Wings membangun sejumlah pabrik dan pusat distribusi baru agar produknya bisa dibeli dari Sabang sampai Merauke.

Wings bekerja sama dengan perusahaan asing untuk membuat produknya makin beragam. Pada 1981, perusahaan mendirikan PT Cipta Segar Harum yang kemudian menjadi PT Lion Wings.

Lewat perusahaan ini seperti melansir cnnindonesia.com, Wings bekerja sama dengan grup Lion dari Jepang untuk memproduksi berbagai produk mulai dari sampo Emeron hingga sabun pencuci piring Mama. Pada 1991, nama Fa Wings berganti menjadi PT Wings Surya sampai sekarang.

Saat ini, Wings menjadi salah satu raksasa produsen sabun dan berbagai kebutuhan rumah tangga. Wings juga merambah sektor makanan dan minuman dengan menghasilkan minuman kemasan, minuman bubuk, hingga mi instan.

Setidaknya ada lima kelompok produk Wings mulai dari Wings Care, Lion Wings, Wings Food, Calbee Wings, dan Glico Wings. Produk-produknya dapat dengan mudah ditemukan di warung-warung hingga supermarket.

Tak hanya memproduksi barang-barang rumah tangga, perusahaan juga memegang hak waralaba untuk minimarket asal Jepang di Indonesia, Family Mart, dan restoran cepat saji Yoshinoya.

Kesuksesan Wings menambah pundi-pundi kekayaan Harjo. Tahun lalu, ia menduduki peringkat ke-48 orang terkaya di Indonesia.

Per Jumat (12/11), Forbes mencatat kekayaan pria berusia 95 tahun ini mencapai US$530 juta atau sekitar Rp7,5 triliun (Rp14.250 per dolar AS).

Di usia senja, Harjo memilih menghabiskan waktu bersama keluarga dan menjauh dari sorotan media. Terbukti dari minimnya informasi dan pemberitaan soal Harjo dan keluarganya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar