Demokrat Yakin Laporan TPF Munir Ada di Istana

Selasa, 07/09/2021 16:15 WIB
Politisi Partai Demokrat Rachland Nasidik (Foto : Istimewa)

Politisi Partai Demokrat Rachland Nasidik (Foto : Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Eks anggota Tim Pencari Fakta (TPF) kematian Munir Said Thalib sekaligus politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyebut bahwa dokumen laporan akhir TPF sudah dibagikan oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada para penegak hukum.

"Omong kosong laporan TPF Munir hilang. Laporan pasti ada di Istana, tapi juga di laci para penegak hukum. Pada hari laporan itu disampaikan, Presiden SBY membagikannya pada mereka. Mungkin omong kosong hilang itu cermin upaya penguasa mengelak desakan mengusut sekutunya sendiri?" kata Rachland di akun Twitternya, Selasa (7/9/2021).

Rachland menepis tuduhan yang menyebut SBY menghilangkan laporan TPF Munir. Menurutnya, rantai kasus Munir putus karena ada pihak yang dibebaskan pengadilan.

"Twist seolah laporan TPF dihilangkan SBY untuk mencegah pengungkapan pembunuhan Munir adalah hoax. Fakta keras: pemidanaan aktor aktor utama, dari Garuda hingga BIN, sudah dilakukan. Tapi rantai kasus putus karena Muchdi PR, Deputi V BIN saat Munir dibunuh, dibebaskan pengadilan," ucap Rachland.

Pemerintahan SBY, kata Rachland, memutuskan laporan TPF Munir tak dibuka selama penyidikan masih berlangsung. TPF Munir menurut Rachland tak mempersoalkannya karena hukum bekerja mengusut dan memidana nama-nama dalam laporan TPF.

Kebutuhan agar laporan TPF Munir agar dibuka menurut Rachland baru terasa kuat saat kasus terhenti di masa Presiden Jokowi. TPF Munir, menurut Rachland, wujud keberhasilan penegakan hukum masyarakat sipil dengan aparat hukum.

"Meski penuh masalah dan dinamika, TPF Munir adalah sebuah bukti bahwa kerja sama negara hukum dengan civil society adalah mungkin dan bisa. TPF diisi bukan hanya aktivis LSM namun juga aparat hukum dan birokrasi negara. Retno Marsudi, kini Menlu RI, salah satu anggotanya," sebut Rachland.

"Polri di masa itu memilih sisi yang benar dari sejarah: profesional mengabdi pada pengungkapan kebenaran. Di jajaran perwira tinggi Polri, saya selamanya berterima kasih pada Suyitno Landung, Bambang Hendarso Danuri, dan Mathius Salempang. Tanpa mereka, TPF tak bisa berbuat banyak," imbuhnya.

Rachland bercerita, TPF Munir kala itu dipimpin Brigjen Marsudhi Hanafi. Seorang perwira reserse asal Palembang.

Pada jajaran perwira menengah, Rachland tak melupakan nama Daniel Tifauna dan rekan-rekannya. Salah satu dari mereka, Anton Charliyan, kemudian menjadi Kapolda Jawa Barat.

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar