Sebut Manusia Akan Punah, Ini Alasan Obama

Sabtu, 05/06/2021 06:15 WIB
Mantan Presiden AS Barack Obama sebut manusia akan punah jika masalah pemanasan global tak diselesaikan(foto: Ist)

Mantan Presiden AS Barack Obama sebut manusia akan punah jika masalah pemanasan global tak diselesaikan(foto: Ist)

Jakarta, law-justice.co - Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebut manusia akan punah jika masalah pemanasan global tak diselesaikan. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu masalah paling mendesak yang dihadapi umat manusia saat ini.

Mantan orang nomor satu di AS itu ditanya bagaimana menilai kondisi manusia dalam waktu 100 tahun ke depan. Obama menanggapi dengan mengatakan bahwa dia tidak yakin apakah ada manusia dalam satu abad ke depan.

"Yah, jika kita tidak menangani perubahan iklim kemudian ada orang di sekitar yang menghakimi kita, mereka akan menilai kita dengan cukup keras. Karena datanya ada di sini. Kami tahu itu. Satu hal yang saya pikir mungkin telah dilakukan manusia selama pandemi adalah mulai membuat pertimbangan," tuturnya.

Secara tidak langsung Barack Obama mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah menyoroti masalah iklim yang kita hadapi. "Anda benar-benar dapat menempatkan angka dolar untuk apa yang perlu ditransisi ke ekonomi bersih. Ini dalam triliunan dolar per tahun secara global," papar dia.

Tetapi, ketika berpikir tentang berapa banyak yang dihabiskan dan berapa banyak yang hilang dalam satu tahun akibat pandemi COVID-19 tiba-tiba mereka melakukan investasi dalam sistem kesehatan masyarakat dan mengatakan bahwa itu investasi yang cukup bagus.

"Mungkin itu membuka imajinasi orang untuk mengatakan, kita sebenarnya mampu melakukan transisi ini. Ada beberapa pengorbanan yang terlibat, tetapi kita bisa melakukannya," ungkap Barack Obama.

Sebuah laporan yang dirilis awal tahun ini menunjukkan bahwa kehidupan di Bumi mendekati ambang kematian, dan banyak orang berjuang untuk memahami masalah itu, seperti dikutip dari situs Express, Jumat, 4 Juni 2021.

Makalah yang ditandatangani oleh 17 ilmuwan menyatakan bahwa penundaan perusakan lingkungan menunjukkan banyak orang yang berjuang untuk memahami situasi saat ini, di mana perubahan iklim menyebabkan migrasi massal dari daerah khatulistiwa, baik utara maupun selatan.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar