Gara-gara Radikalisme, Erick Thohir Didesak Copot Direktur PT Pelni

Senin, 12/04/2021 22:43 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir didesak copot direktur PT Pelni (swa)

Menteri BUMN Erick Thohir didesak copot direktur PT Pelni (swa)

law-justice.co - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mendesak Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencopot para direktur di PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Desakan itu menyusul mencuatnya isu kegiatan pengajian berbau radikal jelang Ramadhan di perusahaan negara tersebut.

Ketua Umum DPP KNPI, Lisman Hasibuan meminta Erick mengevaluasi secara menyeluruh stersebut. Pasalanya, Lisman menilai ada koordinasi yang tidak berjalan antara direksi seperti direktur utama, direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan direktur umum, dengan Badan Kerohanias Islam (Bakis) dan jajaran komisaris terkait acara pengajian Ramdhan ini.

"Hal ini tidak boleh di biarkan, KNPI akan melakukan aksi unjuk rasa pekan depan baik di Kementerian BUMN maupun di PT Pelni agar Menteri BUMN Erick Thohir bertindak untuk memecat direktur utama serta direktur SDM dan umum," ujar Lisman dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/4/2021).

Lebih lanjut, Lisman menilai masalah ini sebagai satu hal yang serius dan tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena akan menjadi masalah besar dikemudian hari.

Apalagi katanya, jika melihat dasar permasalahan yang terjadi disebabkan pola koordinasi antar pihak di dalam perusahaan milik negara tersebut, yang seharusnya mengikuti Satandar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan.

Maka dari itu, dia berharap kejadian di PT Pelni tersbut bisa menjadi pembelajaran bagi BUMN dan anak perusahan BUMN yang lain. Hal ini menurut Lisman, sejalan dengan semangat KNPI yang mnedukung pemerintah termasuk BUMN membersihkan kelompok radikal yang masih ada di lingkaran aparatur pemerintahan.

"Tentunya hal ini jangan dibiarkan saja mengingat sangat membahayakan bagi bangsa dan negara," demikian Lisman menambahkan.

Kekinian, Komisaris independen PT Pelni (Persero), Dede Budhyarto, akhirnya menyampaikan permintaan maaf usai keributan di media sosial yang sempat terjadi terkait dengan pembatalan acara kajian dan dakwah Ramadan di perusahaan plat merah itu.

Dalam video yang diunggah di akun Twitter pribadinya @kangdede78, Dede terlihat mendatangi Ketua bidang pengurus MUI Pusat, Cholil Nafis, yang menjadi salah satu pendakwah dalam kajian tersebut.

"Alhamdulillah saya hari ini dapat silaturrahmi dengan Kyai @cholilnafis untuk tabayyun dan minta maaf terkait "kegaduhan" yang sempat muncul kemarin," ujar Dede di video unggahannya.

Dede lantas menjelaskan bahwa pengajian Ramadan yang diselenggarakan oleh PT Pelni (Persero) akan tetap berjalan dengan meminta Cholil Nafis untuk menjadi pembimbing acara tersebut.

"Saya jelaskan kajian & dakwah di @pelni162 tetap berjalan & meminta kesediaan Yai Cholil selaku Ketua Bidang Dakwah MUI membimbingnya," tutur Dede Budhyarto melanjutkan.

Komisaris independen PT Pelni itu menegaskan bahwa acara pengajian tersebut tidak dibatalkan, pihaknya hanya membatalkan isi dari flyer yang sebelumnya memuat beberapa ulama sebagai pengisi acara.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar