Rocky Ungkap Sosok Berbahaya di Balik Kudeta Demokrat, Bukan Moeldoko

Selasa, 02/02/2021 22:23 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung ungkap hal dan sosok yang berbahaya di balik kudeta partai Demokrat (Finroll.com)

Pengamat politik Rocky Gerung ungkap hal dan sosok yang berbahaya di balik kudeta partai Demokrat (Finroll.com)

Jakarta, law-justice.co - Isu keterlibatan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko dalam aksi kudeta atau merebut paksa kursi kepemimpinan Partai Demokrat begitu santer dikabarkan. Moeldoko disebut ingin menggunakan Partai Demokrat sebagai kendaraan pada Pilpres 2024.

Namun, menurut Pengamat poltik Rocky Gerung, Moeldoko nggak salah-salah amat mau kudeta Partai Demokrat, sebab praktik itu kerap terjadi di partai politik tanah air belakangan ini. Apalagi Rocky membaca, Moeldoko bermanuver untuk Pilpres 2024.

Namun Rocky mengkritik cara Moeldoko untuk mengambil alih partai besutan SBY itu. Seharusnya Moeldoko mainnya jangan kasar kudeta Partai Demokrat dengan memanfaatkan kader parpol itu.

“Sangat mungkin Moeldoko bisa masuk lewat mekanisme internal Demokrat. Kan bisa ikut konvensi Demokrat,” ujarnya di kanal Youtube Rocky Gerung Official seperti dikutip, Selasa (2/2/2021).

Kata Rocky, yang dilakukan Moeldoko, jika benar, ini menunjukkan praktik politik pragmatis. Jadi mau cepat dapat jalan keluar dengan cara paling sederhana yakni mengambil alih parpol. “Moeldoko nggak salah, kan biasa partai dipecah belah terus diambil alih, seperti PPP, Golkar,” jelasnya.

Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu meyakini Moeldoko aslinya tak gegabah. Mantan Panglima TNI menurutnya cuma sial saja lantaran makelar kudeta ini terlalu berambisi sehingga kalkulasinya tak pas.

Dia mengatakan, seharusnya kalau Moeldoko mau mengambil Partai Demokrat dilakukan dengan elegan.
“Seharusnya di ujung saat ada delegitimasi pada Demokrat lalu ini ada terombang-ambing, maka dibujuk masuk kekuasaan. Ini masuk sinyal,” jelasnya.

Terbongkarnya narasi kudeta Partai Demokrat ini bisa berdampak serius bagi perpolitikan rezim Jokowi lho. Rocky mengatakan jika Presiden Jokowi tak pandai mengelola komunikasi politik soal kudeta ini, bisa berdampak serius.

“Yang paling berbahaya itu sebetulnya kalau Presiden menyimpulkan bahwa kudeta Partai Demokrat ini sebetulnya juga berakibat kudeta terhadap Presiden. Karena presiden berpikir ini kok diam-diam kudeta Partai Demokrat apa dengan cara itu bisa ambil kekuasan lebih besar, sehingga inginkan perubahan politik lebih cepat. Kalkulasi politik preisen bisa mendua,” ujarnya.

Menurutnya, masuk akal lho Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ngeluh ke Jokowi dan menuduh ada orang Istana yang mencoba kudeta, sebab partai besutan SBY ini merupakan partai oposisi.

Dampak dari terbongkarnya kudeta Partai Dmeokrat ini bisa beragam. Secara elektoral, Rocky melihat akan menjadi berkah, rating Partai Demokrat akan naik. AHY berhasil menyodorkan problem langsung ke Presien Jokowi.

Dampak lainnya, yakni publik membaca Partai Demokrat potensial untuk melahirkan tokoh sebab ada upaya mengambil alih parpol biru ini. Selain itu, kudeta Partai Demokrat ini menunjukkan ada ambisi politikus yang kebelet menuju 2024.

“Ada tokoh Istana yang semua ambisi pergi cepat ke 2024, konsekuensinya yang sekarang ditinggalkan pelan-pelan. Moeldoko itu satu sinyal ada menteri dan yang lainnya ingin ambisi (ambil) parpol lain,” tutupnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar