Erupsi Gunung Merapi Meningkat, Tempat Pengungsian Makin Sesak

Senin, 04/01/2021 16:45 WIB
Kondisi di Barak pengungsian Balai Kalurahan Glagaharjo (Suara Jogja)

Kondisi di Barak pengungsian Balai Kalurahan Glagaharjo (Suara Jogja)

DI Yogjakarta, law-justice.co - Aktivitas Gunung Merapi dalam beberapa hari ini mengalami peningkatan. Warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III dan masuk radius bahaya di Sleman kembali turun untuk mengungsi.

"Per tadi malam ada penambahan jadi 310 jiwa, karena memang ada informasi aktivitas Merapi naik terkait kegempaan, guguran itu naik signifikan," kata Lurah Glagaharjo, Suroto, saat ditemui di barak pengungsian Balai Kalurahan Glagaharjo, dilansir dari Kumparan, Senin (4/1/2021).

Suroto menjelaskan sebelumnya banyak warga yang sudah kembali ke rumah karena merasa jenuh sudah 2 bulan mengungsi. Namun, melihat aktivitas Merapi yang kembali meningkat dia meminta warga Padukuhan Kalitengah Lor kembali mengungsi.

"Jadi yang awalnya 200-an sekian itu sekarang jadi 310 jiwa yang mengungsi," terangnya.

Suroto menyebut kemungkinan besar akan ada penambahan pengungsi. Sebab, pihak kalurahan meminta agar warga Kalitengah Lor yang tidak masuk usia produktif agar turun.

"Yang usia tidak masuk usia produktif kita minta turun utamanya saat malam. Kita tidak melarang kalau ada yang naik asal naiknya pagi hari dan cuacanya cerah," jelasnya.

Suroto mengatakan berdasarkan pantauan dari wilayah Padukuhan Kalitengah Lor, kerap terdengar suara gemuruh dari Gunung Merapi. Sehingga dia pun mengingatkan warganya agar mau kembali mengungsi.

"Suara gemuruh itu ada, bisa siang bisa malam. Suara longsoran juga ada," terangnya.

Sementara itu, terkait kondisi kesehatan para pengungsi sejauh ini mayoritas sehat. Dia mengungkap sempat ada yang dilarikan ke rumah sakit karena ada gejala stroke.

"Secara umum kondisi pengungsi sehat. Ada kemarin satu orang yang kita rujuk karena gejala stroke," pungkasnya.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar