Ahokers Enggak Usah Panik!

Jakarta, law-justice.co - Setiap kebijakan pemerintah pasti ada yang mengkritisi. Namun, tak sedikit kritikan justru tak mendapat tempat di beberapa kalangan. Padahal, sikap kritis terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah perlu sebagai penyeimbang.

Dilansir dari RMOL.id, Kamis (21/11/2019) seperti yang disampaikan ekonom senior Rizal Ramli terkait penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi BUMN. Beberapa kali RR, sapaan Rizal mengkritisi langkah Menteri BUMN, Erick Thohir yang justru ditanggapi sinis oleh Ahokers.

Baca juga : Sesat,Bandingkan Depresiasi Rupiah dengan Uang Thailand, Korea & Turki

Melihat fenomena ini, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi turut berkomentar.

"Ahokers gak usah panik. Bang RR tidak pernah sentimen personal," kata Adhie Massardi di akun twitternya.

Baca juga : Tekanan pada Ekonomi Indonesia Semakin Kuat, Tugas Berat Presiden Baru

Menurut Adhie, ada dua hal yang harus diwaspadai pemerintah dalam menunjuk Ahok sebagai bos salah satu perusahaan BUMN.

"Konteksnya selamatkan BUMN dari kerusakan, tak ada yang bisa usut korupsi dia (Ahok), komisioner KPK malah bangga bisa foto bareng Ahok," jelas mantan jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid ini.

Baca juga : APBN Surplus, Pemerintah Tetap Tarik Utang

Selain itu, kritikan yang disampaikan sejumlah elite juga bertujuan baik bagi pemerintah, dalam hal ini untuk Menteri Erick Thohir.

"Selamatkan rising star politik Erick Tohir dari masuk kubangan politik," imbuhnya.

Soal kritika yang disampaikan RR, ia juga meminta kepada pendukung Ahok menyikapinya dengan dewasa. Sebab selama ini, ia melihat kritikan yang disampaikan RR bertujuan demi pembangunan bangsa.

"Bang RR dalam sejarahnya tak pernah serang orang secara personal, kecuali langkah dan kebijakannya sebagai pejabat publik, dengan fakta-fakta akurat, kredibel dan terukur," sambung Adhie.

"Karena prinsipnya, kalau kita tidak bisa memperbaiki, ya mencegah agar kerusakan tidak jadi lebih parah," tutupnya.