Minta Bantuan Jokowi, Korban Asuransi Unitlink Gelar Demo di Monas

Jakarta, law-justice.co - Puluhan orang yang tergabung dalam Komunitas Korban Asuransi Unitlink melakukan aksi damai di depan Monas, Jakarta, meminta bantuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (11/2) pagi.

Aksi direncanakan berlangsung hingga sore pukul 17.00 WIB hari ini.

Baca juga : Membongkar Peran Anak Perusahaan dalam Dugaan Fraud di Indofarma

Koordinator Korban Asuransi Unitlink, Maria Trihartati menyebut pihaknya ingin menyuarakan keadilan dan meminta perhatian dan dukungan dari Jokowi agar para korban asuransi unitlink dari perusahaan Prudential, AIA, dan AXA Mandiri bisa mendapatkan pengembalian uangnya secara penuh (full refund).

"Permintaan kami hanya sederhana. Kami hanya ingin dana yang sudah ditabung selama bertahun-tahun itu bisa dikembalikan secara utuh (full refund). Di saat seperti ini, dana tabungan itu menjadi bermanfaat buat kami semua," kata dia lewat rilis, Jumat (11/2).

Baca juga : Pemilik Sriwijaya Air Kini Terseret Korupsi Timah

Maria mengatakan usaha untuk mencari keadilan ini sudah dilakukan tanpa kenal lelah. Selain mendesak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar memberikan dukungan, Maria mengaku, pihaknya juga sudah menyampaikan laporan pengaduan ke DPR RI, Ombudsman RI, hingga Mabes Polri.

"Kali ini kami sangat berharap Bapak Presiden Jokowi yang sangat kami cintai semoga saja dapat mendengar keluhan ribuan korban asuransi unitlink ini," imbuhnya yang datang jauh-jauh dari Lampung tersebut.

Baca juga : PDIP Sebut Jokowi dan Anak Mantunya Bagian dari Masa Lalu Partai

Dalam aksinya, Maria mengatakan pihaknya akan tetap mendesak pertanggungjawaban dari ketiga perusahaan asuransi untuk mengembalikan dana para nasabah secara utuh (full refund).

Selanjutnya, komunitas juga meminta agar pemerintah segera mengambil kebijakan untuk menghentikan penjualan produk unitlink.

"Aksi damai ini kita lakukan sebagai bentuk kecintaan kami agar jangan ada lagi korban-korban yang tertipu oleh janji manis produk unitlink," kata Maria.