Pemerintah Bantah Klaster Covid di PON Papua, Ahli Wabah: Mustahil!

Jakarta, law-justice.co - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko menyatakan mustahil tak terdapat klaster Covid-19 dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Menurutnya, setiap kerumunan akan selalu memunculkan klaster baru.


"Menurut saya pada kerumunan itu enggak mungkin enggak ada klaster, pada PON juga enggak mungkin enggak ada klaster, pasti ada klaster," kata Miko, dikutip Jumat (8/10/2021)

Baca juga : Tentukan Nasib Sendiri & Dekolonisasi Masyarakat Adat di Papua Barat

Miko menyebut jumlah kasus positif Covid-19 yang mencapai 34 orang selama PON XX Papua sudah bisa dikatakan sebagai klaster.

"Enggak perlu 34. Jadi kalau dua orang atau lebih terbukti penularan setempat namanya klaster," kata Miko.

Baca juga : Disebut Negara Kanibal oleh Biden, PM Papua Nugini Protes

Menurut Miko, pemerintah salah jika membantah terdapat klaster Covid-19 di PON Papua. Namun, katanya, tingkat bahaya klaster tergantung pada jumlah kasus positif.

Miko mencontohkan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo lalu juga muncul klaster Covid-19, baik penularan yang terjadi di antara para atlet maupun lainnya.

Baca juga : Ada 21 Brimob Diperiksa Buntut Bentrok dengan TNI AL di Sorong

"Menolak ada klaster luar biasa salahnya, luar biasa salahnya. Sudah (pasti) ada klaster. Olimpiade aja ada klaster. Olimpiade ya yang di Jepang," ujarnya.

Miko menekankan agar pemerintah memperhatikan dan mengidentifikasi kasus primer selama penyelenggaraan PON Papua. Setelah itu, pemerintah bisa segera melacak kontak erat dengan hati-hati.

"Menurut saya kalau diisolasi kontak-kontaknya aman," ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan terdapat 34 kasus positis Covid-19 selama penyelenggaraan PON XX Papua. Menurutnya, semua kasus positif Covid-19 tersebut tanpa gejala.

"Hingga saat ini terdapat 34 kasus positif Covid-19 dalam penyelenggaraan PON ke XX. Semuanya tanpa gejala dan diharapkan dapat segera pulih," kata Wiku dalam konpers virtual.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyarankan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan PON XX Papua harus menjalani karantina saat tiba di provinsi masing-masing.

Ia meminta semua pihak yang berada di PON Papua harus diskrining ketat sebelum kembali ke daerah masing-masing. Menurutnya, bukan tak mungkin kepulangan mereka justru menimbulkan lonjakan baru kasus Covid-19.