Sempet-sempetnya Pak Jokowi Terpikir & Setujui Jualan Vaksin ke Rakyat

Jakarta, law-justice.co - Langkah Kimia Farma membuka layanan vaksin mandiri menuai polemik di tengah masyarakat.

Terlebih Presiden Joko Widodo sudah tegas akan memberikan vaksin gratis pada semua rakyat Indonesia, sedangkan di satu sisi pasokan vaksin yang masih belum cukup.

Baca juga : Kapolres Jaksel Pecat 6 Anggotanya yang Terlibat Narkoba dan Desersi

Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief mengaku positif thinking bahwa vaksin yang dari bantuan internasional yang datang akan disuntikkan secara gratis ke rakyat.

Hanya saja, pertanyaan mendasar muncul seiring dengan rencana Kimia Farma membuka layanan vaksin mandiri. Pertanyaan itu tentang dari mana asal vaksin yang akan dipakai oleh pihak Kimia Farma.

Baca juga : Eks Bupati Kuansing Dipenjara Terkait Korupsi Bangun Hotel Rp 22 M

“Saya percaya vaksin bantuan internasional akan disuntikkan ke rakyat. Tapi di tengah iklim korupsi saat ini bagimana agar rakyat tahu bahwa yg dijual di Kimia Farma bukan vaksin bantuan internasional,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (11/7).

Terlepas dari itu, Andi Arief juga bertanya-tanya, mengapa Presiden Joko Widodo menyetujui rencana Kimia Farma tersebut. Sebab seharusnya vaksinasi gratis yang diutamakan agar herd immunity terbentuk.

Baca juga : Saat Elit Partai Ogah Beroposisi, Sibuk Koalisi Cari Apa?

“Lagian Pak Jokowi sempet-sempetnya terpikir dan menyetujui jualan vaksin ke rakyat,” tuturnya.