BPOM Terbitkan EUA Vaksin Sinopharm, Efikasi Lebih Tinggi Dari Sinovac

law-justice.co - BPOM mengumumkan telah memberikan emergency use authorization (EUA) untuk vaksin corona Sinopharm. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPOM Penny Lukito.

"Sudah diberikan EUA untuk vaksin Sinopharm dengan platform inactivated virus. Didaftarkan didistribusikan Kimia Farma," kata Penny dalam jumpa pers virtual, Jumat (30/4/2021).

Baca juga : BPOM Bandar Lampung Buka Lowongan Kerja Fasilitator Pendamping UMKM


Keputusan pemberian EUA ini diambil berdasarkan diskusi dan pengamatan dari BPOM, ITAGI, dan Komnas Penilai Obat.


"Selang pemberian 21-28 hari," ujar Penny yang didampingi Dr Lucia Rizka Andalusia dari BPOM dan Dirut Kimia Farma Verdi Budidarmo.

Baca juga : Jabatan Kepala BPOM Penny Lukito Berakhir, Dirjen Farmalkes Jadi Plt

Vaksin ini merupakan pabrikan perusahaan China yang berbasis di Beijing, National Pharmaceutical Group, yang di Indonesia diedarkan oleh Kimia Farma. Data dari uji klinis III di UEA memperlihatkan efektivitas vaksin Sinopharm untuk melawan virus corona mencapai 86 persen.


Vaksin Sinopharm menjadi salah satu vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong atau sebelumnya dikenal sebagai vaksinasi mandiri.
Kadin sebagai koordinator program ini mengatakan, vaksinasi gotong royong akan dimulai pada pekan ketiga Mei 2021. Selain Sinopharm, vaksin lain yang digunakan adalah Sputnik V, CanSino, dan Moderna.

Baca juga : Jangan Sembarang Beli, Dokter Jelaskan Potensi Bahaya Pembalut Reject


Efikasi 78%


BPOM telah menerbitkan emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Sinopharm. Hal itu disampaikan Kepala BPOM Penny Lukito hari ini.


Penny mengatakan, keputusan ini berdasarkan pengamatan bersama BPOM, ITAGI, dan Komnas Penilai Obat. Vaksin ini memenuhi standar BPOM dalam hal efikasi hingga keamanannya.


"Efikasi vaksin 78 persen," kata Penny dalam jumpa pers virtual, Jumat (30/4/2021). Penny didampingi Dr Lucia Rizka Andalusia dari BPOM dan Dirut Kimia Farma Verdi Budidarmo.


Efikasi vaksin Sinopharm menjadi yang tertinggi dari vaksin-vaksin yang sudah digunakan di Indonesia sejauh ini. Sebelumnya BPOM sudah menerbitkan EUA untuk vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

Vaksin Sinovac memiliki efikasi atau khasiat 65,3 persen. Sementara vaksin AstraZeneca, efikasinya 62, 1 persen.
Selain, efikasi, Penny juga mengumumkan imunogenisitas vaksin Sinopharm. Angkanya sangat tinggi.

"Pengukuran imunogenisitas setelah 2 pekan yang relawan terbentuk antibodinya, netralisasi 99,52 persen pada orang dewasa dan 100 persen pada lansia," tutur dia.


Vaksin Sinopharm tidak akan dipakai pada program vaksinasi pemerintah. Ia digunakan dalam program vaksinasi gotong royong.