Bermunculan aksi di seluruh dunia untuk boikot terhadap produk dari dan pendukung Israel gencar di dimana - mana . Ini selaras dengan serangan Israel yang semakin bertubi-tubi di tanah Palestina. Efek yang ditimbulkan cukup besar damaknya , sejumlah perusahaan yang menjadi sasaran boikot mulai ketar-ketir. Mereka memberikan klarifikasi karena gerakan boikot dilaporkan sudah berdampak pada berkurangnya jumlah pelanggan.
Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional menyatakan telah menerima permintaan dari lima negara untuk menyelidiki situasi di wilayah Palestina yang sedang berperang melawan Israel. Jaksa Karim Kahn mengatakan permintaan itu berasal dari Afrika Selatan, Bangladesh, Bolivia, Komoro, dan Djibouti.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Israel yang terus membombardir Gaza, Palestina hingga hari ini. Erdogan menyebut membunuh anak-anak dan menyerang rumah sakit tidak memiliki tempat dalam kitab suci Yahudi.
Produk yang di boikot MUI ternyata minim sekali dengan data yang menjelaskan bahwa perusahaan tersebut memang benar-benar terafiliasi dengan Israel. Rincian data tentang perusahaan yang terafiliasi tersebut menjadi perhatian Wapres Ma`ruf Amin saat ditanyakan wartawan terkait produk yang di boikot MUI.
Fatwa MUI boikot produk pro Israel kembali menuai polemik karena seruan boikot dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut bukan melarang produknya melainkan aktivitas dukungan terhadap Israel termasuk dalam hal ini sebuah produk komersial yang perusahaannya memiliki afiliasi langsung dengan Israel.
Otoritas Israel menolak resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait jeda kemanusiaan di Jalur Gaza yang dianggap tidak sesuai dengan kenyataan lapangan.
Belum lama ini, Perdana Menteri (PM) Spanyol, Pedro Sanchez telah mengumumkan bahwa pemerintahannya akan berupaya untuk mengakui negara Palestina. Sanchez juga mengkritik dan menguntuk kejahatan perang dan invasi Israel ke Jalur Gaza.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk membuka saluran komunikasi presiden, melanjutkan komunikasi antar militer dan mengekang produksi obat fentanil, yang menimbulkan wabah "narkoba zombie" di AS.
Presiden Israel Isaac Herzog mengungkapkan negaranya membombardir Gaza termasuk menumpas milisi Hamas. Herzog menyebut tidak bisa meninggalkan kekosongan di Gaza, Palestina. Ia merasa harus mempertahankan kekuatan yang solid di Gaza dengan mengontrol wilayah itu untuk mencegah kelompok milisi Hamas tetap berkuasa.