Pembunuh Berdarah Dingin Menyusup ke Asrama Putri, Bantai 4 Penghuni

Minggu, 11/10/2020 18:59 WIB
Ted Bundy, Pembunuh Berantai di AS (ist)

Ted Bundy, Pembunuh Berantai di AS (ist)

Jakarta, law-justice.co - Dini hari, 42 tahun lalu, gempar terhadap kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang penyusup di asrama putri Chi Omega di dekat kompleks Florida State University, Tallahassee, Amerika Serikat.

Pria yang kemudian diketahui bernama Ted Bundy memasuki sejumlah kamar lalu memukuli penghuninya yang sedang terlelap sampai tewas.

Bundy masuk lewat pintu belakang asrama yang tak terkunci sekitar pukul 2.45 pagi. Dia lalu naik ke lantai atas dan masuk ke kamar secara acak. Kamar pertama yang dimasukinya milik Margaret Bowman. Bowman yang sedang tidur sendirian dipukuli dengan tongkat kayu tepat pada dahinya lalu dicekik dengan sepasang stoking.

Selesai dengan Bowman, Bundy menyeberangi lorong memasuki kamar sebelah milik Lisa Levy. Mahasiswi berusia 20 tahun ini selain dipukul juga mendapat serangan seksual dengan brutal termasuk gigitan di beberapa bagian tubuhnya. Tak puas dengan dua korbannya, Bundy membuka pintu di seberang kamar Levy.

Tak seperti di dua kamar sebelumnya, di tempat ini dua mahasiswi Kathy Kleiner dan Karen Chandler tidur bersisian. Bundy mengendap-endap masuk ke kamar. Dalam temaram kamar, pria bernama asli Theodore Robert Bundy terantuk lemari kecil di antara tempat tidur dua gadis itu. Kleiner terbangun karena terkejut mendengar suara barang terjatuh.

"Aku ingat ada sesuatu yang jatuh dari lemari, dan itu membuatku terbangun," ujar Kleiner saat menceritakan kembali tragedi itu pada Tori Telfer yang kemudian dimuat di Rolling Stone dalam artikel berjudul Ted Bundy`s Living Victim Tells Her Story, dilansir dari detik.com.

"Ruangan itu gelap, dan aku tidak mengenakan kacamata. Namun aku ingat melihat sesuatu berwarna hitam. Aku bahkan tidak menyadari sesuatu itu adalah manusia. Namun aku melihat tongkat yang kemudian terangkat dan dipukulkan ke arahku," kata Kleiner.

Terkena pukulan pertama Kleiner belum merasakan sakit. Bundy dengan cepat kembali mengangkat tongkat dan melayangkannya ke arah rahang Kleiner. Pukulan itu menyebabkan tulang rahang mahasiswi itu patah di tiga tempat. Kleiner langsung tak sadar. Chandler yang tidur di ranjang sebelah tak luput dari kebrutalan itu.

Beruntung belum sampai Bundy menghabisi mereka, Nita Neary yang diantar pacarnya tiba di asrama. Lampu mobil menyinari kamar Kleiner yang membuat Bundy terkejut dan kemudian melarikan diri.

Gagal menghabisi dua korbannya itu membuat Bundy tak puas. Dalam beberapa menit setelah beraksi di asrama Chi Omega, dia mengendap masuk ke unit apartemen yang dihuni Cheryl Thomas lewat jendela dapur. Thomas juga mahasiswi di Florida State University.

Bundy memukul Thomas tepat di kepala dan mematahkan rahangnya. Aksi Bundy terhenti saat Debbie Ciccarelli mendengar keributan dari ruangan Thomas. Saat mendengar Debbie memanggil tetangganya, Bundy melarikan diri. Debbie lantas memanggil polisi untuk mendobrak karena mendengar Thomas merintih kesakitan.

Sebulan sebelum beraksi di Chi Omega, Bundy melarikan diri penjara di Colorado. Tempatnya menjalani tuntutan atas kasus penculikan dan pembunuhan seorang perawat bernama Caryn Campbell pada Januari 1975. Tak sampai sebulan setelah pembunuhan di asrama, Bundy menculik seorang remaja putri bernama Kimberly Leach. Jasad Kimberly baru ditemukan dua bulan kemudian.

Bundy akhirnya tertangkap pada pertengahan Februari 1978 saat mengemudikan sebuah mobil curian. Pria kelahiran 1946 ini dijatuhi hukuman mati dengan kursi listrik. Beberapa saat sebelum eksekusi pada 24 Januari 1989, Bundy mengaku telah menghabisi 30 orang perempuan dimulai pada Januari 1974. Kimberly yang baru berusia 12 tahun jadi korbannya yang termuda.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar