Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Tak Tegas & Lambat Tangani Pandemi Corona

Senin, 20/04/2020 06:10 WIB
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Indonesiainside.id)

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Indonesiainside.id)

Jakarta, law-justice.co - Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla alias JK mengatakan pemerintah harus memilih antara kesehatan atau sosial ekonomi dalam mengambil kebijakan penanganan Virus Corona alias Covid-19. Kebijakan tegas pemerintah seharusnya diambil meskipun akan berimbas kepada perekonomian.

"Memang ini semua pilihan sulit. Kalau tegas, efeknya ke ekonomi. Kalau sedikit longgar, memang ekonomi lebih longgar tapi memperpanjang masalah," ujar Wakil Presiden ke-10 dan 12 dalam sebuah diskusi daring, Ahad, 19 April 2020. "Mau pilih mana, lebih cepat selesai atau membesar seperti di Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol yang saat ini sudah lockdown."

JK mengingatkan bahwa semakin lambat pemerintah mengakselerasi penanganan wabah ini, maka penyebaran dan korban bisa bertambah. Meski saat ini peningkatan jangkitan penyakit itu sudah mulai mereda ketimbang pada awal penyebaran. "Awalnya 20 persen per hari naiknya, sekarang di bawah 10 persen. Kalau tidak cepat ambil tindakan, ini naik terus angka bisa ratusan ribu."

Karena itu, JK meminta pemerintah tegas meski dengan dibayangi risiko sosial ekonomi. "Anda ambil risiko kesehatan atau sosial ekonomi," tutur dia.

Ia mengatakan bahwa kesehatan masyarakat tidak bisa diganti, sementara perkara sosial ekonomi bisa ditanggulangi misalnya dengan bantuan sosial maupun insentif. Dua hal itu, menurut JK, memang harus dipilih dan tidak bisa semuanya diraih.

JK sebelumnya menilai pemerintah kurang cepat dan tegas dalam menangani wabah Virus Corona. Hal tersebut terlihat pada sejumlah kebijakan yang belum ketat dalam memitigasi penyebaran penyakit ini.

"Misalnya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berlangsung tapi kota tetap normal dan ramai, berarti jarak susah diatur, lalu kebijakan mudik masih simpang siur, ini perlu ketegasan," ujar dia.

Menurut JK, pemerintah sejak awal sudah terlambat mengambil langkah. Pasalnya, saat merebaknya Corona pada Januari lalu, pemerintah belum menanggapi serius persoalan ini.

"Malah memandang enteng," ujar dia. Kondisi itu tidak hanya terjadi di Indonesia namun di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat.

Akibatnya, dengan telatnya kebijakan mitigasi virus Corona diambil, JK mengatakan korban dan penyebaran semakin bertambah luas. Namun, apabila melihat beberapa negara yang cepat dalam penanganan, seperti Taiwan dan Korea selatan, penyebaran dan dampaknya tidak sebesar negara lain. (tempo.co)

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar