Ini Dia Teleskop China Seharga Rp 2.3 Triliun

Minggu, 26/01/2020 08:16 WIB
Teleskop Aperture Spherical atau FAST milik Cina yang disebut terbesar di dunia. NETRALNEWS.COM

Teleskop Aperture Spherical atau FAST milik Cina yang disebut terbesar di dunia. NETRALNEWS.COM

China, law-justice.co - Teleskop radio Cina yang terbesar dan paling sensitif di dunia secara resmi dioperasikan. Five Aperture Spherical Telescope (FAST), berbiaya US$ 170 juta (Rp 2,3 triliun), itu menjalani pengujian pertama pada 2016 dan langsung bisa `melihat` 102 pulsar--bintang neutron yang berotasi cepat, sisa dari kematian sebuah bintang masif--yang dua di antaranya adalah temuan baru. 

Mengutip media resmi pemerintah Cina, Xinhua, baru-baru ini, FAST juga dikenal sebagai Tianyan yang berarti mata langit. Teleskop yang dibangun di Guizhou, barat daya Cina, memiliki diameter 500 meter, menggeser teleskop radio terbesar di dunia sebelumnya, Observatorium Arecibo di Puerto Rico.

Tujuan ilmiah dibangunnya FAST adalah untuk mempelajari pulsar. Namun, menurut Xinhua, semua indikator teknis dari FAST melampaui level yang direncanakan. FAST disebut teleskop radio yang kuat, dan para ilmuwan berpikir itu akan membuat beberapa penemuan besar, terutama dalam beberapa tahun pertama. Selain untuk mempelajari pulsar, teleskop ini juga memiliki tujuan sains lain seperti survei hidrogen netral skala besar, memimpin jaringan interferometri baseline internasional (VLBI) yang panjang, deteksi molekul antarbintang, dan deteksi sinyal komunikasi antarbintang.

Kekuatan FAST sudah jelas bagi para astronom. Sensitivitas FAST, misalnya, memungkinkan waktu pulsar diukur sekitar 50 kali lebih akurat dari pada sebelumnya. Dalam hal cakupan langit, FAST adalah langkah besar ke depan untuk astronomi. Ini telah memperluas empat kali volume jangkauan ruang yang dapat secara efektif dijelajahi teleskop radio umumnya. 

“Itu berarti bahwa para ilmuwan dapat menemukan lebih banyak bintang yang tidak diketahui, fenomena kosmik dan hukum alam semesta, atau bahkan mendeteksi kehidupan di luar bumi," kata ilmuwan di Institut Astronomi dan Astrofisika Kavli di Universitas Peking, Beijing, Li Kejia, Li Kejia.

FAST dioperasikan oleh Observatorium Astronomi Nasional Cina, bagian dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok. Cina bermaksud mengizinkan para peneliti internasional untuk menggunakan fasilitas ini, mencerminkan bagaimana fasilitas astronomi lain digunakan di seluruh dunia. Sejauh ini, hampir sepuluh ilmuwan dari negara lain telah menggunakan FAST. XINHUA | PHYS

(Warta Wartawati\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar