Sempat Disemprot DPR soal TBS Sawit Jatuh, ini Penjelasan Luhut

Senin, 11/07/2022 22:50 WIB
Menko marves Luhut Binsar Panjaitan (Sumber: IG @luhut.pandjaitan)

Menko marves Luhut Binsar Panjaitan (Sumber: IG @luhut.pandjaitan)

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memberi klarifikasi terkait anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit.

Sebelumnya diberitakan soal pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tentang anjloknya harga TBS sawit karena Ukraina.


Hal itu disampaikan dalam acara Penyerahan Data Perkebunan Sawit Kabupaten dalam rangka Audit Perkebunan Sawit Seluruh Indonesia di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Kamis (7/7/2022). Berikut klarifikasi dari Kemenko Marves:

Setelah melalui telaah dan kajian yang kami lakukan, pemberitaanpemberitaan media terhadap Menko Marves Luhut B. Pandjaitan pada konteks harga TBS ini menurut hemat kami, terkesan menyalahkan dan menyudutkannya secara personal. Sebab, pemberitaan baik judul dan isi berita, yang disampaikan dalam pemberitaan tidak sesuai dengan fakta-fakta sebenarnya yang disampaikan sebagai narasumber.

Terutama pada narasi yang menyebutkan dan menjelaskan bahwa Menko Marves secara gamblang menyalahkan Pemerintah Ukraina atas anjloknya atau rendahnya nilai jual TBS di pasar global maupun di Indonesia saat ini.

"Kami melihat kalimat tersebut memiliki kecenderungan untuk membangun opini bahwa "Menko Luhut menyalahkan Ukraina atas jatuhnya harga sawit" yang sebenarnya Menko Luhut hanya mengungkapkan fakta yang sedang terjadi di Ukraina yang berdampak pada Indonesia. Lebih lanjut, kami tegaskan bahwa Menko Luhut tidak menyalahkan Ukraine, namun yang diungkapkan adalah mekanisme pasar sebagai bentuk sebab akibat," bunyi keterangan Kemenko Marves, Senin (11/7/2022).

Framing atau bingkai yang dibuat oleh rekan-rekan media dan jurnalis dalam sebuah berita atau pemberitaan yang terkesan menyudutkan dan menyalahkan satu pihak tidaklah tepat dan bijak. Kalimat yang dibuat bahwa Menko Luhut menyalahkan Ukraina dapat menimbulkan persepsi publik yang salah dan media tidak turut membantu menjaga hubungan diplomatik Indonesia dengan negara lain

Terkait pemberitaan harga TBS ini, kami khawatir isu ini akan digiring ke arah yang kurang tepat dan bijak. Sehingga akan timbul kegaduhan atau polemik dan menjadi "bola liar" di tengah-tengah publik yang bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sebelumnya, diberitakan, Menko Luhut menyatakan saat ini harga TBS memang berada dalam tekanan. Langkah economy Ukraine jadi biang keroknya.
Dia bilang Ukraina baru saja membuka kembali keran ekspor minyak nabati sunflower atau minyak biji bunga matahari setelah hampir lima bulan ditahan. Tidak sampai di situ, Ukraine juga menurunkan pajak ekspor untuk komoditas tersebut.

Hal ini memberikan tekanan pada harga minyak olahan kelapa sawit global dan berimbas ke Indonesia. Meskipun ekspor sudah banyak dilakukan, harga jual TBS sawit ikut anjlok tertekan minyak bunga matahari Ukraina.

Namun kembali lagi, kondisi ekonomi global juga mempengaruhi. Khususnya, langkah Ukraina yang mulai kembali menjual minyak bunga matahari dengan harga yang lebih murah.

"Nggak bisa omong sekarang, kita harus lihat Ukraina, dia kan cadangan anunya, sunflower-nya gede sekali tuh dikurangi nggak terekspor kan. Sekarang dibuka, pajaknya dia," papar Luhut.

"Kita paham itu (harga TBS rendah). Cuma kita nggak tahu, nggak ada yang bisa prediksi selama ini," ujarnya.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar