Gibran Berang, Diprotes Gegara Kasus Pelecehan Seksual Personel JKT48

Selasa, 05/07/2022 08:55 WIB
Gibran Rakabuming Raka (RMOL)

Gibran Rakabuming Raka (RMOL)

Jakarta, law-justice.co - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendadak gemas dan geram ketika disebut-sebut Solo menjadi tempat pelecehan seksal staff JKT48 saat melakukan konser.

Ia membantah jika kasus pelecehan seksal yang terjadi saat konser JKT48 pada, Selasa (28/6/2022) kemarin terjadi di Kota Solo.

Gibran menegaskan jika konser tersebut diadakan di wilayah Kabupaten Sukoharjo, yakni The Park Mall Solo Baru Kecamatan Grogol.

"Protese do neng aku kabeh (Protesnya ke saya semua). Kapok ngundang JKT48 neng Solo. Masak aku ora klarifikasi, maka saya luruskan," terang Gibran, Selasa (5/7/2022)

Gibran menjelaskan, jika Kota Solo akan menjadi tuan rumah berbagai macam even. Makanya harus segera dilakukan klarifikasi biar kasus tersebut tidak terjadi.

Seperti diketahui jika Solo akan jadi tuan rumah beberapa even, seperti G20, ASEAN Para Games 2022 serta even-even yang lain.

"Makanya saya harus segera klarifikasi dong. Sebagai salah satu antisipasi sudah dilakukan gelar pasukan, TNI/Polri turun tangan semua," ungkap dia.

Menurutnya, tamu yang di Solo itu VVIP semua, makanya hati-hati.

Gibran menjelaskan, jika Kota Solo akan menjadi tuan rumah berbagai macam even. Makanya harus segera dilakukan klarifikasi biar kasus tersebut tidak terjadi.

Seperti diketahui jika Solo akan jadi tuan rumah beberapa even, seperti G20, ASEAN Para Games 2022 serta even-even yang lain.

"Makanya saya harus segera klarifikasi dong. Sebagai salah satu antisipasi sudah dilakukan gelar pasukan, TNI/Polri turun tangan semua," ungkap dia.

Menurutnya, tamu yang di Solo itu VVIP semua, makanya hati-hati.

"Bukane aku ngelek-elek sopo. Kita itu sangat konsen jadi tuan rumah, jadi tuan rumah itu tidak gampang," sambung putra sulung Presiden Jokowi ini.

Sejauh ini belum ada komunikasi dengan manajemen The Park Solo Baru terkait masalah ini.

Gibran mengimbau, yang penting itu berhati-hati saja dan Solo tidak mau disalahkan.

"Belum ada komunikasi juga. Sing penting hati-hati wae, kita tidak mau disalahkan," paparnya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar