Beri Dukungan Berlebihan ke Ukraina, China Larang Tayang Liga Inggris

Sabtu, 05/03/2022 09:53 WIB
Pemerintah China larang tayang Liga Inggris karena beri dukungan berlebihan untuk Ukraina yang berkonflik dengan Rusia (kompasTv)

Pemerintah China larang tayang Liga Inggris karena beri dukungan berlebihan untuk Ukraina yang berkonflik dengan Rusia (kompasTv)

Jakarta, law-justice.co - Beri Dukungan Berlebihan ke Ukraina, China Larang Tayang Liga Inggris

 

Dukungan berlebihan Liga Premier Inggris kepada Ukraina yang berkonflik dengan Rusia membuat Pemerintah China marah. Akibatnya, Pemerintah China melarang tayangkan siaran pertandingan Liga Premier Inggris yang dijadwalkan akhir pekan ini.

Liga Premier Inggris telah menyatakan bahwa pihaknya "dengan sepenuh hati menolak invasi Rusia". Sejumlah pemain dan klub Liga Premier Inggris juga melakukan demonstrasi dalam beberapa hari terakhir - terutama Everton dan Manchester City, yang keduanya mengibarkan bendera Ukraina sebelum pertandingan mereka Sabtu lalu.

Protes juga terlihat di berbagai pertandingan lain yang melibatkan Manchester United, Crystal Palace, Brighton dan lain-lain.

"Kami menyerukan perdamaian dan pikiran kami bersama semua orang yang terkena dampak," kata kepala Liga Premier Inggris seperti dikutip dari RT.com, Sabtu (5/3/2022).

Sementara itu, taipan Rusia sekaligus pemilik Chelsea, Roman Abramovich, juga berjanji untuk membantu semua korban perang di Ukraina. Hal tersebut dia sampaikan dalam pernyataannya awal pekan ini, sekaligus mengonfirmasi rumor bahwa dia akan menjual kepemilikan sahamnya di Chelsea.

Aksi solidaritas terhadap Ukraina disebut akan terus berlanjut dalam pertandingan-pertandingan di Liga Inggris. Hal itulah yang membuat China – sekutu politik Rusia – untuk membatalkan rencana siaran pertandingan Liga Premier Inggris mendatang, menurut The Athletic.

Kapten dari semua 20 tim Liga Premier diharapkan mengenakan ban lengan yang mencerminkan dukungan untuk Ukraina, dengan layar di dalam stadion untuk menyatakan pesan `Sepak Bola Berdiri Bersama` yang ditulis dalam warna bendera Ukraina.

Liga Premier sejauh ini menolak untuk mengomentari rencana yang akan China lakukan. Kendati demikian, kepala eksekutif Liga Premier Inggris, Richard Masters, menyatakan minggu ini bahwa kompetisi tersebut akan meninjau kembali kesepakatan penyiarannya dengan mitra Rusia sehubungan dengan konflik Ukraina.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar