Hasil Riset BJ Habibie Jelas, Kalau Mega Kira-kira Apa Hasil Risetnya?

Rabu, 05/01/2022 05:49 WIB
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri akan mendapat gelar profesor kehormatan dari Unhan. (Foto: Dok. Tim Media PDIP)

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri akan mendapat gelar profesor kehormatan dari Unhan. (Foto: Dok. Tim Media PDIP)

Jakarta, law-justice.co - Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menyebut Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko menjilat kepada kekuasaan.

Hal itu terkait pernyataan Laksana Tri Handoko yang menyandingkan BJ Habibie dengan Megawati Soekarnoputri soal riset yang telah dihasilkan. Publik pun mempertanyakan dasar pernyataan Laksana tersebut.

Saiful Anam mengatakan, seorang peneliti seharusnya berbicara kebenaran secara utuh. Bukan memuja-muji dengan atau tanpa dasar yang jelas.

"Terkait pernyataan Kepala BRIN, menurut saya berlebihan. Kita lihat saja apa bukti hasil riset Megawati? Apakah dimuat di jurnal terindeks mana?" ujar Saiful seperti melansir rmol.id.

Karena, pengertian konsen di bidang riset artinya melakukan penelitian. Saiful pun mempertanyakan hasil riset Megawati seperti yang disampaikan oleh Kepala BRIN.

"Saya kira jangan bandingkan antara Habibie dengan Megawati. Kalau BJ Habibie jelas riset yang dihasilkannya, kalau Megawati kira-kira apa riset yang dihasilkannya?" tanya Saiful.

Sehingga, Saiful meminta Kepala BRIN untuk menjelaskan dan membuktikan pujiannya kepada publik. Karena jika tidak, publik bisa menilai pernyataan tersebut hanya sebuah buaian belaka.

"Atau bahkan ingin menjilat, yang pada kenyataannya tidak sesuai dengan fakta empiris. Tugas BRIN sebenarnya sebagai kumpulan para ilmuwan dan peneliti agar setiap ucapannya didasarkan pada fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan hanya sekadar omong doang atau omdo," pungkas Saiful.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar