Gadget Merusak Generasi Muda , Salurkan ke Olah Raga me-Rakyat
Pembukaan Pertandingan kelompok umur anak anak usia 12 tahun dan 14 tahun di RR Junior Competition hari ini di Komp AL Pangkalanjati Depok Jawa Barat
law-justice.co - Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pemudanya. Karena pemuda adalah pemegang estafet terakhir bangsa. Apa yang terjadi dengan pemuda? Semua kembali ke tangan kita.
Era globalisasi sekarang ini, tak sedikit menjadikan pemuda Indonesia sibuk dengan barang-barang elektronik. Hal tersebut bisa berdampak buruk bagi kondisi kesehatan, psikologi, dan masa depan pemuda itu sendiri. Pun akibatnya, karakter pemuda dan generasi penerus bangsa telah lenyap dipengaruhi monitor kecil yang dapat menjelajah dunia dalam genggaman atau yang sering disebut gadget.
Kita, pemuda, sebagai penawar virus yang telah menggerogoti otak dan pemikiran generasi muda sehingga merusak masa depan. Ya, haruslah pemuda itu sendiri, berperan penting dalam memberantas virus bernama “gadget”. Menggunakan gadget untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi pemuda itu sendiri.
Mas Roy Darwis sebagai ketua pelaksanaan Pertandingan Junior Competion Chalange yang di laksanakan 2 hari mulai hari ini 16 -17 October 2021. Menyatakan kepada Law&Justice di lapangan Tenis Komp AL Pangkalanjati Depok Jawa Barat.
Apa relasi antara maraknya main game / gudged anak anak Melenial jaman sekarang dengan Olah Raga Tenis yang sedang di selenggarakan ?
Pengaruh dari gadget untuk bermain game itu pengaruhnya sangat besar , khususnya masa anak itu karena menyita waktu sianak bukan arti tidak di perbolehkan , tapi anak anak itu berpengaruh sangat besar , bermain game kadang tidak mengenal waktu .
saya terhadap anak anak main game harus di batasin , terus di leskan main musik . tennis dan bimbingan belajar seperti di sekolah. Orang tua harus bisa membatasi anak itu . misalnya hayu kamu jangan hanya bermain di dalam rumah saja harus keluar rumah kegiatannya . harus di terapkan.
Kebetulan saya pemain tenis ( bekas pemain nasional tahun 80 an ) dan pengamat tenis . Sekarang ini dilihat Indonesia kan jarang punya pemain tennis berkaliber di dunia, di asia tenggara saja sangat jarang arti kata susah . "sebetulnya kemunduran. Saya dan Rani kan rencana awalnya mau membuat pertandingan Veteran atau keleompok Umur lebih senoir , tapi ngapain ". Bisa sih kita bikin malah gamang dapat sponsor tapi gapain juga. Tapi kita memikirkan anak anak dan masa depan yang lebih gemilang buat generasi muda .
Jadi itu saja sih target tidak muluk - muluk.
Ini rencana akan dilakukan 2 kali dalam setahun dan diselenggarakan dengan tidak melibatkan sponsor hanya untuk mengisi waktu karena hobby tenis dan bisa memberikan manfaat bagi anak anak dan generasi muda. Memakai logo RR adalah kepanjangan dari Roy dan Rani sebagai penyalur olah raga masyarakat outdoor yang sekarang tidak mahal lagi .
Moses , seorang anak peserta pertandingan kelas 6 SD dari sekolah internasional di kelapa gading ikut kompertisi di sini sudah belajar tenis dalam kategori baru . Di usia saat ini jadi baru belajar tenis selama setangah tahun. Sudah ikut di kelompok umur 12 tahun. ini pengalaman pertama untuk melatih mental anak dulu , bukan untuk juara, kata sang ayah Toho disampaikan kepada Law&Justice. Sementara anak pertama berminat di olahraga outdoor Golf.
Menurut Rani Jacob, panitia pelaksana Pertandingan rencana pertandingan di batasi hanya 2 hari dan melibatkan 16 pemain dari 2 kelompok umur . karena masih terbatas dalam pelaksanaan dengan pola swamandiri.
Komentar