Peringati Tragedi 9/11, Joe Biden: Ada Hikmahnya

Minggu, 12/09/2021 18:10 WIB
Ilustrasi Joe Biden dan Tragedi 9/11. (Foto: Diolah Law-Justice).

Ilustrasi Joe Biden dan Tragedi 9/11. (Foto: Diolah Law-Justice).

law-justice.co - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan penghormatan kepada nyawa yang hilang selama serangan 11 September 2001 atau yang dikenal dengan tragedi 9/11.

Hanya sehari sebelum presiden mengunjungi tiga situs yang menandai peringatan serangan teror terburuk di negara itu, Biden menyampaikan seruan yang berapi-api agar bangsa itu mengesampingkan perbedaannya dan merebut kembali semangat kerja sama yang muncul pada hari-hari setelah serangan tersebut.

“Persatuan adalah apa yang membuat kita menjadi Amerika dalam kondisi terbaiknya,” kata Biden.

Peringatan tragedi 9/11 ini terjadi hanya dua minggu setelah ISIS menyerang warga AS di banda Kabul, Afghanistan yang menewaskan setidakya 13 orang.

Ketika Afghanistan kembali ke pemerintahan Taliban, ada kekhawatiran baru bahwa negara itu bisa kembali menjadi landasan bagi serangan yang akan dicegah oleh pemerintah Biden .

"Bagi saya itulah pelajaran utama 11 September. Persatuan adalah kekuatan terbesar kita," ujarnya.

Presiden Joe Biden akan memperingati ulang tahun yang khidmat pada hari Sabtu dengan memberikan penghormatan di tiga lokasi di mana pesawat yang dibajak menabrak menara dan menewaskan 3.000 orang.

Joe Biden membuat sebuah video untuk menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban tragedi 9/11, 20 tahun lalu.

Pertama pada hari Sabtu untuk presiden akan berhenti di New York City, di mana menara kembar World Trade Center digulingkan sebagai dunia yang mengerikan ditonton di televisi.

Kemudian, sebuah lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania, tempat sebuah pesawat jatuh dari langit setelah penumpang heroik melawan teroris untuk mencegahnya mencapai tujuannya di Washington.

Dan akhirnya, di Pentagon, dimana militer terkuat di dunia mengalami pukulan yang tak terbayangkan ke rumahnya.

Tugas Biden, seperti para pendahulunya sebelumnya, akan menandai momen dengan campuran kesedihan dan tekad. Kondisi semakin menjadi tambah berat mengignat pandemi Covid-19 yang belum terkendali di negeri paman Sam, yang telah menewaskan lebih dari 600.000 orang.[Marca]

(Januardi Husin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar