Eks Kepala BIN Sindir Pakar yang Ragukan Vaksin Buatan Terawan

Sabtu, 20/02/2021 09:23 WIB
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono sindir pakar yang ragukan Vaksin Nusantara buatan eks Menkes Terawan Agus Putranto  (Mediaindonesia.com)

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono sindir pakar yang ragukan Vaksin Nusantara buatan eks Menkes Terawan Agus Putranto (Mediaindonesia.com)

Jakarta, law-justice.co - Sejumlah pakar dan masyarakat Indonesia meragukan Vaksin Nusantara yang dibuat oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan timnya. Keraguan para pakar itu lantas disindir oleh mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono.

"Para netizen bangsa yang patriotik pasti merasa bangga atas penemuan Vaksin Nusantara oleh dokter Terawan Agus Putranto," katanya seperti dilansir dari jpnn, Sabtu (20/2/2021).

Pendiri Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) itu meyakini warganet Indonesia mampu menggerakkan para pejabat eksekutif, legislatif, dan tokoh masyarakat sipil menggaungkan Vaksin Nusantara di forum internasional. Secara khusus Hendropriyono memuji Terawan sebagai sosok pekerja keras, termasuk dalam upaya menemukan vaksin untuk melawan Covid-19.

Menurutnya, mantan kepala RSPAD Gatot Subroto itu bersama kawan-kawannya merupakan pahlawan kemanusiaan. "Ia dan kawan-kawannya telah bekerja keras sejak di RSPAD sampai dengan di RS Dr Kariadi, muncul sebagai pahlawan sejati yang menyelamatkan banyak nyawa manusia yang sedang sekarat," tutur Hendro.

Namun, peraih gelar doktor filsafat dari Universitas Gadjah Mada (UGM) itu juga mengharapkan Vaksin Nusantara terlindungi dari tangan kapitalis.

"Hasil karyanya memerlukan perlindungan agar bebas dari bayang-bayang feodalisme intelektual dan manipulasi bisnis para kapitalis domestik dan mancanegara," sambung Hendro.

Selain itu, Hendro juga meyakini kiprah Terawan dalam memprakarsai Vaksin Nusantara akan melapangkan jalan dokter cum jenderal itu menuju kandidat peraih hadiah Nobel.

"Jika kita berani menghargai bangsa sendiri, akan terbuka penghargaan Nobel Kesehatan yang pertama bagi Indonesia, yang menyelamatkan umat manusia dari bahaya maut Covid-19," tutupnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar