PDIP Akui Komunikasi Pemerintah Buruk Meski Sudah Pakai Buzzer, Tapi..

Jakarta, law-justice.co - Politisi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengatakan komunikasi publik para pembantunya sangat jelek hingga muncul berbagai polemik di ruang publik mengenai UU Cipta Kerja ini.

Hal itu dia sampaikan dalam rangka menjawab persepsi publik yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia mengenai tindakan represif aparat penegak hukum kepada para demonstran hingga berujung pada aksi anarkis dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga : Reuni UII, Ketua MA Baca Puisi

“Saya harus mengakui dan Pak Jokowi juga ngaku bahwa, komunikasi publik pemerintah jelek banget, baik massa covid maupun massa UU Cipta Kerja itu kan jelek itu. Harus kita akui jadi kalau itu berdampak pada persepsi kepada responden-responden yang terjaring itu masuk akal,” jelasnya.

Menurutnya, saat ini sosial media telah dikuasai oleh kelompok oposisi pemerintah sehingga banyak masyarakat yang mudah terhasut dan menyatakan demokrasi di Indonesia kian luntur.

Baca juga : Permainan Mengagumkan, Timnas Indonesia U-23 Dapat Bonus Rp23 Miliar

“Tapi karena ini persepsi maka apa yang ada di media apa yang ada di sosmed yang dipakai rujukan, sementara ada temuan ternyata sosmed itu kan didominiasi oleh kelompok oposisi,” bebernya.

“Walaupun, sekarang sudah pakai buzzer segala macem, tapi kalau ditraccing ataupun didiagnose kan dominannya adalah dominan yang oposisi tonenya bukan harus orangnya partai,” tandasnya.

Baca juga : Bobby Nasution Resmi Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan