Pendukung Jokowi Dukung Polri Tindak Tegas Perusuh

Jakarta, law-justice.co - Kelompok relawan Joman (Jokowi Mania) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berhati-hati terhadap pejabat di sekelilingnya. Jokowi pun harus mendengar suara aspirasi masyarakat di akar rumput terkait aksi unjukrasa buruh dan mahasiswa belakangan ini.

Ketua Joman, Immanuel Ebenezer mengatakan Presiden harusnya mendapat informasi yang seimbang.

Baca juga : Anies Baswedan Nyatakan Bakal Rehat Politik Sejenak

"Harus obyektif. Kita melihat ada pejabat yang coba menjauhkan presiden dari rakyat. Bahkan malah menjerumuskan presiden ke situasi politik yang sulit," ujar Immanuel, Kamis (15/10/2020).

Aktivis 98 ini meyakini Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja ini baik untuk semua rakyat. Tapi memang ada beberapa pasal yang perlu dikritisi sehingga UU ini bisa mengakomodir semua kelompok.

Baca juga : Sejumlah Kejanggalan Kasus Brigadir RA Dipertanyakan Kompolnas RI

"Kalau UU ini bisa mengakomodir untuk semua. Pastinya baik untuk investasi," katanya.

Immanuel menambahkan dirinya juga mengkritisi penangkapan para aktivis seperti Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan dan lain-lain . Harusnya, polri menangkap dalang dan aktor demonstrasi itu sendiri.

Baca juga : Nonaktifkan 2 Rutan, KPK Pindahkan Tahanan ke Gedung Merah Putih

"Ungkap dong sumber dananya. Dari mana itu berasal. Dan siapa aktor intelektualnya. Kalau itu terjadi…baru jempol," jelasnya.

Karena itu, Immanuel meminta agar Presiden bisa bertemu dan berdiskusi dengan kalangan aktivis mahasiswa, buruh dan aktivis pro demokrasi. Apalagi dalam sebuah kesempatan, Jokowi meminta agar para aktivis 98 mau mengkritisinya agar kebijakannya bisa benar benar pro rakyat Indonesia.

"Dan Presiden harus berhati-berhati dalam mengambil kebijakan keamanan Ibu Kota terkait demontrasi-demokrasi yang terjadi beberapa hari ini," katanya.