Awas,Perusahaan Travel Online Besar Ini Saja PHK 3.000 Karyawannya

Jakarta, law-justice.co - Perusahaan bisnis travel online, Expedia Group dikabarkan melakukan PHK besar-besaran. Sebanyak 3.000 pegawai atau 12% karyawannya terkena imbas pemutusan hubungan kerja tersbeut.

Kebijakan tersebut harus dilakukan oleh Expedia lantaran performa bisnis di tahun 2019 mengecewakan.

Baca juga : Imbas Penjualan Anjlok, Nike PHK Sebanyak Ratusan Karyawan

Dilansir dari Financial Times di Jakarta, Jum`at (28/2/2020) restrukturisasi terjadi setelah pertempuran di ruang dewan antara mantan kepala eksekutif Mark Okerstrom dan kepala keuangan Alan Pickerill dan ketua lama dan pemegang saham Barry Diller atas strategi perusahaan.

Pada saat itu, Diller mengatakan bahwa Okerstrom telah memimpin dan kehilangan fokus materi. Selama panggilan pendapatan bulan ini, Diller menambahkan bahwa Expedia telah menjadi sklerotik dan kembung sehingga seakan-akan tidak ada pekerjaan.

Baca juga : Penjualan Menurun, Ratusan Ribu Pekerja Tesla Terancam di PHK

"Kami berhenti melakukan hal-hal bodoh dan mulai melakukan apa yang kami pikir adalah hal yang baik," katanya.

James Cordwell, seorang analis di pialang AS Atlantic Equities, mencatat bahwa pangkalan biaya tetap Expedia hampir dua kali lipat dari saingannya, Booking.com dari Eropa, per malam.

Siapa pun yang telah melihat Expedia dan Booking.com selama empat hingga lima tahun terakhir telah menyadari bahwa perbedaan margin antara keduanya sangat berbeda," katanya.

Baca juga : Tesla PHK 15.000 Pekerja Akibat Penjualan Turun, Mobil Listrik Lesu?

Mereka mengatakan bahwa transisi seperti ini jelas sangat sulit. Expedia juga berterima kasih kepada pegawai yang terkena imbas PHK.

"Bagi mereka yang akan pergi, terima kasih atas kontribusi pada Expedia Group dan berharap kalian traveling dengan aman saat menemukan peluang berikutnya." (wartaekonomi)