Tito Jadi Menteri Bukti Polisi Bantu Menangkan Jokowi di Pilpres

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik sekaligus Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris komentari masuknya nama (mantan) Kapolri, Jendral Tito Karnavian, sebagai salah satu calon menteri di kabinet Jokowi jilid II.

Diketahui sekarang, Jokowi mengangkat Tito Karnavian menjadi Menteri Dalam Negeri, setelah sehari sebelumnya mencopot dia dari jabatan Kapolri.

Baca juga : Ini Isi Pertemuan Jokowi dengan PM Singapura Lee Hsien Loong

Menurut Syamsuddin, sebelum dipastikan menduduki kursi menteri, seharusnya Jokowi memastikan dulu tugas Tito untuk mengusut kasus penyerangan Novel Baswedan telah diselesaikan.

"Mestinya Presiden nagih dulu kepada Pak Tito, sebab Jokowi 3 bulan yang lalu menugaskan menangkap penyerang Novel. Seharusnya itu ditagih dulu sebelum mengumumkan kabinet," ujarnya seperti melansir moeslimchoice.com.

Baca juga : Ucapan Rocky Gerung Diputus PN Jaksel Tak Hina Jokowi

Syamsuddin menduga, ada kontrak politik antara Jokowi dengan Tito selama ini. Dia menilai, Kapolri memiliki andil dalam memenangkan Jokowi pada pemilihan presiden dan wakil presiden lalu.

"Saya menduga ini kan semacam tanda kutip balas jasa, Pak Tito berjasa ikut memenangkan [pemilu] melalui jajaranya," ungkap peneliti LIPI itu.

Baca juga : Pengamat Asing Sebut Prabowo Bakal Teruskan Model Ekonomi Jokowi

Selain itu dia mengungkapkan, Tito telah menyiapkan penggantinya sebagai Kapolri yang sejalan dengan komitmennya selama ini.

Dia juga meyakini, dengan sistem yang sudah terbangun, jajaran kepolisian tetap dapat bekerja dengan baik meskipun tanpa kepemimpinan Tito.

"Ya tentu kalau betul Pak Tito menjadi menteri sudah menyiapakan pengganti yang memiliiki komitmen memberantas teroris. Dalam hal itu, jajaran polisi dapat dipercaya walapun tidak dipimpin Pak Tito," tukasnya.