Kerusuhan di Penajam, Bupati: Ada yang Tak Suka Ibu Kota Baru

Jakarta, law-justice.co - Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud menduga ada yang `bermain` pada kerusuhan yang terjadi di wilayahnya pada Rabu (16/10) lalu.

Kata dia, Pihak itu tidak senang wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi calon ibu kota baru.

Baca juga : Pj Bupati PPU Perintahkan Warga Tak Ganggu IKN usai 9 Petani Ditangkap

"Apa lagi banyak orang yang tidak suka dengan anugerah yang diberikan kepada kita ini, tentang ibu kota baru," kata Abdul Gafur, di kantornya seperti melansir kumparan.com.

Abdul menjelaskan, terkait kasus penganiayaan warga, sehari sebelum unjuk rasa sebenarnya sudah ada kesepakatan perdamaian. Namun, beberapa warga kembali tersulut emosinya oleh provokasi dari pihak lain.

"Imbauan kami, sehari sebelumnya kan kita sepakat jaga perdamaian. Dan alhamdulillah di Paser Penajam Utara itu tidak ada apa-apa," ungkap Abdul.

Baca juga : Diduga Motif Dendam dan Asmara, Remaja di PPU Ini Bunuh Satu Keluarga

"Cuma dari Kabupaten Paser ini ada yang mengisukan di sana, tidak diredam oleh pemerintah di sana, aparat kepolisiannya kecolongan, harusnya kita perbaiki sekarang," lanjutnya.

Baca juga : KPK Setor Rp2,2 M dari Cicilan Eks Bupati PPU Abdul Gafur Mas`ud dkk

(Kondisi bangunan yang terbakar pascaricuh di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara. Foto: Dok. Istimewa)

Namun untuk saat ini kondisi di Penajam, kata Abdul Gafur, telah berangsur kondusif. Menurut Abdul Gafur, pada saat unjuk rasa sebenarnya tidak ada bentrok antarwarga.

Hanya saja, pada saat itu di pelabuhan secara kebetulan ada kejadian kebakaran juga.

"Ada isu saja kalau ada bentrok, Penajam tidak ada bentrok. Penajam aman damai. Hanya ada aksi unjuk rasa, kebetulan ada terjadi kebakaran, aksi itu di tengah-tengah (kebakaran), ketika kebakaran, tidak ada bentrok antarwarga satu dengan yang lain," jelas Abdul Gafur.

Sebelumnya, Sekda Penajam Paser Utara, Tohar, memastikan kondisi wilayahnya sudah aman terkendali.

"Situasi sudah aman dan terkendali. Semoga tidak ada persoalan susulan. Hanya itu, sementara itu," ujar Tohar saat dihubungi, Rabu (16/10).