Respons Pertemuan Jokowi-Prabowo, Ijtima Ulama Ke-4 Siap Digelar

Jakarta, law-justice.co - Sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) Islam merespons pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra dengan mengadakan Ijtima Ulama ke-4 di Jakarta.

Ormas tersebut terdiri atas Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Persaudaraan Alumni (PA) 212.

Baca juga : MNC Larang Nobar Piala Asia U-23 Ada Sangsi Pidana

“Kemungkian digelar Agustus 2019,” kata Ketua PA 212, Slamet Ma`arif, Senin (15/7/2019).

Slamet menegaskan pihaknya akan berjuang dengan sekuat tenaga agar Ijtima ulama itu berjalan dengan sukses dan lancar.

Baca juga : Satelit China ini Ungkap Kehancuran Gaza Lampaui Nagasaki

“Apa pun yang diputuskan, kami akan mengikuti dan memperjuangkan hasil Ijtima ulama,” tegas Slamet seperti dikutip dari Antara.

Selain itu kata Slamet, semuanya siap memperjuangan hasil Ijtima hingga di tingkat pengurus bawah karena pihaknya meyakini apa pun yang diputuskan untuk tujuan besar, bagaimana tegaknya keadilan di negara ini.

Baca juga : Ada 3 Bank Bangkrut Bulan April dari Total 12 yang Tutup Tahun ini

Sementara itu, Ketua Umum GNPF Ulama, Yusuf Muhammad Martak mengatakan rapat tersebut untuk meneguhkan sikap keumatan dan bagaimana menyikapi keadaan situasi saat ini, khususnya Ormas yang tergabung dalam Ijtima ulama.

“Sampai saat ini kami tidak terpengaruh dengan situasi dan kondisi saat ini, terkait peristiwa atau pertemuan apa pun yang dilakukan antar kelompok yang terjadi,” jelas Yusuf.

Yusuf menegaskan apa pun hasil Ijtima ulama nantiya, sesuai dengan masukan para ulama, para habib, tokoh nasional serta imam besar Habib Rizieq Shihab.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengatakan Ijtima ulama keempat untuk melakukan konsolidasi di kalangan ulama dan memang sejak awal pelaksanaannya dan pengambilan keputusan dari berbagai bidang salah satunya bidang politik.

“Karena bidang politik yang saat ini sangat seksi, makanya akan lebih banyak menarik perhatian. waktu itu momentumnya bertepatan dengan pemilu khususnya pilpres,” jelas Munarman.

Munarman menegaskan dalam Ijtima ulama, pihaknya ingin melakukan evaluasi terkait seluruh keputusan yang sudah dilakukan serta sejauh mana perkembangan untuk pelaksanaan apa yang telah diputuskan selama ini.