Ganjar: Jika Lihat Statement Bu Mega, PDIP di Luar Pemerintah Prabowo

Jakarta, law-justice.co - Mantan Calon Presiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo memprediksi bahwa partainya, PDIP bakal berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal itu kata Ganjar bisa terbaca dari pernyataan-pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Belum memutuskan ya, tapi saya kira kalau lihat statement-statement-nya Bu Mega, rasanya iya. Di luar pemerintahan, kan kita tidak kenal (istilah) oposisi," kata Ganjar saat ditemui di kediamannya, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY, Kamis (25/4).

Baca juga : Kapolres Jaksel Pecat 6 Anggotanya yang Terlibat Narkoba dan Desersi

Mengambil posisi di luar pemerintahan, bagi Ganjar, penting agar mekanisme check and balance atau saling kontrol antarlembaga mampu terwujud secara baik.

Ganjar pribadi merasa lebih cocok ketika dirinya berada di luar pemerintahan. Hal ini dia sampaikan ketika disinggung perihal kemungkinan adanya tawaran kursi menteri untuk dirinya. Ganjar secara tegas menyampaikan telah mengutarakan sikapnya.

Baca juga : Eks Bupati Kuansing Dipenjara Terkait Korupsi Bangun Hotel Rp 22 M

"Ah, itu sudah saya jawab berkali-kali. Biar bedakan antara sikap politik dan penghormatan kepada pemenang. Saya menghormati pemenang, tapi sikap politik saya ya lebih baik kami di luar," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Bidang Hubungan Luar Negeri, Ahmad Basarah menyebut partainya siap untuk menjadi koalisi maupun oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca juga : Saat Elit Partai Ogah Beroposisi, Sibuk Koalisi Cari Apa?

Basarah mengatakan hal ini akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP pada Mei mendatang. Menurut dia, keputusan tersebut menjadi hak prerogatif Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum PDIP.

"Di sanalah [Rakernas] akan menentukan sikap politiknya, akan berada atau di luar pemerintah," kata Basarah di kantor pusat partai, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4) malam.

"Jadi apapun keputusan Ibu Megawati kelak, maka seluruh kader akan siap berada maupun di luar pemerintahan," kata dia.

Basarah menyebut partainya telah terbiasa melalui dinamika dan cuaca politik sejak era orde baru, bahkan sejak era kolonialisme lewat nama PNI.

Di orde baru, PDIP juga bertahan di tengah intervensi kekuasaan. Termasuk saat Pemilu 1999, saat partainya untuk kali pertama berada di pemerintahan usai memenangkan pemilu.

"Dan di 99, kita menang pemilu, dan kemudian kita pernah di pemerintahan, lalu keluar lagi, dan masuk lagi selama 10 tahun," katanya.

Oleh karena itu, Basarah menyebut, apapun keputusan Megawati untuk partainya berada di dalam atau luar pemerintahan, seluruh kader akan siap. Menurut dia, kader PDIP dididik sebagai kader yang bisa hidup dalam segala cuaca dan dinamika politik.